Malam Tahun Baru Harus Jadi Lautan Doa Membasuh Luka Aceh-Sumatera, Bukan Pesta Pora
MEDAN – Di saat kalender dunia bersiap berganti, langit Sumatra dan Aceh justru masih berselimut mendung duka. Bencana yang baru-baru ini melanda meninggalkan luka mendalam yang belum kering—tangis kehilangan masih terdengar di antara puing-puing, dan harapan sedang dirajut kembali dengan tangan-tangan yang gemetar.
Menanggapi situasi ini, Tokoh Nasional Teguh Anantawikrama/ TAW mengeluarkan himbauan tegas namun menyejukkan: Hentikan hura-hura, ganti dengan renungan.
Empati di Atas Euforia
Himbauan ini bukan sekadar larangan merayakan pergantian tahun, melainkan sebuah ajakan untuk memanusiakan diri. Ketika saudara seiman dan setanah air di berbagai titik di Sumatra dan Aceh sedang berjuang melawan dinginnya pengungsian, menyalakan kembang api yang megah terasa seperti mengabaikan jeritan mereka.
"Kesedihan Sumatra adalah kesedihan kita semua. Tidak elok rasanya jika kita bersorak di atas tanah yang masih basah oleh air mata dan lumpur bencana," tegas pihak TAW dalam pernyataannya.
Tahun Baru Tanpa Nuansa Berlebihan
TAW menekankan beberapa poin utama untuk masyarakat dalam melewati malam pergantian tahun:
Hapus Konvoi dan Petasan: Hindari kebisingan yang tidak perlu yang hanya membuang materi secara mubazir.
Hidupkan Rumah Ibadah: Mengisi malam dengan zikir, doa bersama, dan muhasabah (introspeksi diri).
Membantu Korban sebagai Pengganti Pesta: Mengalihkan biaya perayaan untuk membantu kebutuhan mendesak para korban bencana.
Refleksi: Alam Sedang Berbicara
Bencana yang melanda Sumatra dan Aceh bukan sekadar fenomena alam, melainkan pengingat bagi kita semua untuk kembali rendah hati. Pergantian tahun seharusnya menjadi momentum untuk bertanya pada diri sendiri: Apa yang sudah kita berikan untuk sesama? dan Sejauh mana kita menjaga bumi tempat kita berpijak?
Mari jadikan detik-detik pergantian tahun sebagai Lautan Doa. Biarkan heningnya malam menjadi obat bagi mereka yang kehilangan, dan biarkan kepedulian kita menjadi cahaya bagi Aceh dan Sumatra yang sedang berduka.


Posting Komentar