Suara Golkar Turun Signifikan Di Desa-Desa, Ridwan Hisjam Gerakkan Munaslub, Tapi Apa Kuat Kalau Cuma Ridwan Hisjam?
Suara Golkar Turun Signifikan Di Desa-Desa, Ridwan Hisjam Gerakkan Munaslub, Tapi Apa Kuat Kalau Cuma Ridwan Hisjam?
| Politisi senior Partai Golkar Ridwan Hisjam menyatakan dukungannya terhadap wacana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) partai berlambang pohon beringin tersebut.
Ridwan menilai Munaslub dapat menjadi momentum pembenahan partai, terutama dalam mengembalikan kekuatan suara dari akar rumput yakni kader-kader di desa.
“Jadi kalau wacana Munaslub Partai Golkar, saya setuju saja. Tidak ada penolakan karena Partai Golkar itu partai yang terbuka dan kader-kader teritorial yang ada di desa-desa itu sangat menentukan sekali,” ujar Ridwan melalui sambungan telepon, Rabu (6/8/2025).
Ridwan menjelaskan kekuatan riil Golkar bukan berada di pusat tetapi pada kader-kader desa yang selama ini menjaga eksistensi partai di tingkat bawah.
Ridwan menyinggung pengalamannya saat menjadi Ketua Partai Golkar pada Pemilu 2004 bersama Akbar Tanjung.
Kala itu, kata dia, pembentukan kader teritorial desa menjadi kunci kekuatan partai.
“Itulah suara sebenarnya Golkar itu, ada di desa-desa, bukan mereka yang ada di pusat,” ungkap Ridwan.
Ridwan menjelaskan, di masa kepemimpinannya, kader desa diberi pelatihan kaderisasi, termasuk pelajaran menghitung kekuatan suara melalui metode kira-kira perkiraan keadaan.
“Evaluasi dilakukan rutin setiap tahun, bukan hanya menjelang pemilu sehingga kita bisa melihat suara Golkar itu dari hari ke hari, dari bulan ke bulan, dari tahun ke tahun itu di mana lemahnya, di mana sudah bagus,” imbuh Ridwan.
Namun, Ridwan mengkritik kepengurusan pusat saat ini yang dinilainya terlalu sibuk dengan jabatan pribadi dan kurang memperhatikan pembinaan kader di daerah.
“Saya melihat saat ini pengurus partai, terutama yang di pusat itu asyik dengan jabatannya masing-masing. Dia tidak melihat perkembangan suara di desa-desa,” ucap Ridwan.
Ridwan pun menyampaikan laporan dari kader di desa, suara Partai Golkar mengalami penurunan signifikan, berdasarkan evaluasi terakhir pada bulan Juni lalu.
“Saya tanya bagaimana suara? Hancur, Pak. Karena opini yang dibangun di pusat maupun di masyarakat itu Golkar kehilangan jati dirinya sebagai partai terbuka, partai pembangunan, dan sebagainya,” beber Ridwan.
Meski mendukung Munaslub, Ridwan mengingatkan, pelaksanaan Munaslub Golkar tidak bisa dilakukan sembarangan.
Ridwan menjelaskan, ada empat syarat AD/ART Partai Golkar yang bisa menjadi dasar digelarnya Munaslub.
“Pertama, apabila ketua umum melanggar AD/ART Partai Golkar. Kedua, kalau ketua umum terkena pidana atau terindikasi pidana. Ketiga, berhalangan tetap, misalnya meninggal dunia atau sakit yang tidak mungkin sembuh. Keempat, mengundurkan diri. Kalau salah satu unsur ini terpenuhi dan daerah-daerah punya keinginan, maka Munaslub bisa digelar,” pungkas Ridwan Hisjam
Saat ini kursi Ketua Umum Golkar dijabat Bahlil Lahadalia sejak 21 Agustus 2024 lalu.
Munaslub di internal Golkar biasanya bertujuan untuk mengganti Ketua Umum partai berlambang pohon beringin itu.
Sementara itu Sayidi, Wakil Direktur The Future Institute mempertanyakan kekuatan Ridwan Hisjam jika maju menggerakkan Munaslub.
"Kalau Bambang Soesatyo saya kira lumayan, tinggal ajak tuh lainnya Indra Bambang Utoyo, Tommy Soeharto dan macam-macam atau figur Meutya Hafid yang canggih"tandasnya
Posting Komentar