Bahkan 2024 Pun, Prabowo Tetap Menang Meski Tanpa Gibran
Bahkan 2024 Pun, Prabowo Tetap Menang Meski Bisa Tanpa Gibran
Sumber tulisan : FB Adipati Kencana
"Tanpa Gibran Prabowo Tidak Akan Jadi Presiden"
Yuk kita luruskan FAKTA itu.
18 Oktober 2023 MAHFUD MD dideklarasikan sbg CAWAPRES nya GANJAR. Sedangkan ANIES sudah duluan kena rayuan maut CAK IMIN. Jadi praktis hanya tinggal Capres PRABOWO yg belum ada CAWAPRES nya.
Di sekeliling Prabowo ada beberapa Kandidat Cawapres yg punya elektabilitas di puncak. Seperti ERICK THOHIR dan KHOFIFA. Adapun GIBRAN RK dari awal sampai menjelang penetapan Paslon tidak masuk radar survey. Maksudnya mungkin tidak masuk di 10 besar (mohon koreksi jika salah). PRABOWO tidak kekurangan BACAWAPRES, di koalisi Merah Putih mayoritas Ketum Parpol dan orang beken ngumpul.
Sampai pada 25 Oktober 2023 muncullah nama GIBRAN RAKABUMINGRAKA resmi sebagai CAWAPRES berpasangan dengan PRABOWO SUBIANTO. Jika kita kalkulasi peluangnya, Prabowo jelas posisinya lebih baik karena banyak pilihan yg ketokohan dan nilai elektoralnya tidak kaleng-kaleng. Sementara bagian Gibran hanya satu peluangnya, yaitu jika diajak oleh Prabowo. Jika tidak diajak, maka Gibran tetap akan jadi Wali kota Solo.
OK, kita lanjut ke soal dukungan massa. Jikapun seandainya Gibran didukung oleh 99% suara rakyat, tetapi jika tidak dipilih Prabowo maka sia-sia semata suara itu. Adapun suara massa Jokowi dari awal sudah mengarah ke Prabowo jauh sebelum nama Gibran muncul. Beberapa ormas mantan lenduking Jokowi merapal dengan sendirinya ke Prabowo. Bukan karena Prabowo yg merayu tapi karena kebutuhan pendukung Jokowi mencari Tuan Baru atau mereka akan terhempas dari lingkaran kekuasaan.
Kinerja apik Prabowo selama dalam masa pemerintahan dengan jelas menarik simpati masyarakat. Berbagai stigma dan fitnahan negatif tentang Prabowo terhapus oleh kenyataan. Masuknya Gibran memang memperkuat suara untuk Prabowo, tetapi yg lebih diuntungkan adalah Gibran dan keluarga Jokowi. Prabowo berusaha mengambil keuntungan plus resiko dengan menggandeng Gibran, tidak gratis. Sampai sekarang sebagian kalangan masih menganggap sebagai 'dosa' politik Prabowo. Adanya Gibran di samping membuat Prabowo jadi sasaran tembak hingga kini. Gibran dan Jokowi tidak terkena resiko apapun.
Prabowo menanggung dosa 'Anak Haram Konstitusi' 'Politik Dinasti' dan yg terparah dianggap kacung Jokowi oleh orang bodoh yg kalah. Sementara Gibran bisa santai dan duduk di kursi kekuasaan tanpa ada rasa takut dibalik perlindungan kuat dari Prabowo. Prabowo pun sering menjadi tumpuan kekesalan dan kebencian orang ke Jokowi. Tetapi ditanggapi santuy oleh Prabowo.
Sebetulnya, rentetan kejadian di atas adalah SINERGI dan KOLABORASI paten yg harus di hargai dan disyukuri oleh semua pihak. Tetapi akhir-akhir ini masih ada Fans Jokowi yg mengungkit seolah keseluruhan pencapaian Prabowo adalah jasa Jokowi. Mereka lupa bahwa Jokowi pun pernah menerima hal serupa. Hubungan baik Prabowo dan Jokowi dinodai oleh arogansi sebagian pendukung Jokowi, juga beberapa gelintir pendukung Prabowo. Serta hendak dirusak oleh pendukung elit Anies.
Mau sampai kapan kita begini trus? Negara ini bukan milik Prabowo, bukan milik Jokowi dan bukan milik Anies yg berhak mereka wariskan kepada keturunannya. Negara ini milik kita. Jadilah RAKYAT sebagai TUAN bukan RAKYAT KACUNG yg rela ngamuk-ngamuk kaya orang gila demi beri dukungan ke jagoan padahal tidak dapat apapun. Rajin hina tokoh lain demi mengangkat jagoannya sendiri.
Sekarang ini era nya PRABOWO SUBIANTO. Jokowi sudah selesai, Anies dan Ganjar pun harus tunggu perhelatan 2029 nanti. Big Boss nya adalah Prabowo.
Adipati Kencana
Posting Komentar