Tulisan Sekjen Muslimat Bulan Bintang Puji Esensi Pidato Ketua Umum Partai Bulan Bintang: Jalan Politik adalah Jalan Ibadah
Tulisan Sekjen Muslimat Bulan Bintang Puji Esensi Pidato Ketua Umum Partai Bulan Bintang: Jalan Politik adalah Jalan Ibadah
By: Yessi Yuga Puspita, S.E.
Yessi Yuga Puspita, S.E.. Ist.
JAKARTA | KopiPagi : Kegiatan Partai Bulan Bintang (PBB), pada tangggal 21-24 September 2025, dengan agenda kegiatan Pelatihan Bela Negara (Bimtek, OKP, Milad dan Pelantikan) telah usai dilaksanakan di Pusdiklat Bela Negara, Kementerian Pertahanan RI, Cibodas, Rumpin, Bogor, yang dihadiri oleh seluruh anggota DPRD, DPW se Indonesia.
Esensi Pidato Ketua Umum PBB Gugum Ridho Putra atau GRP, yaitu: Partai Bulan Bintang (PBB) lahir bukan semata-mata sebagai kendaraan politik, melainkan sebagai jalan pengabdian. Ia lahir dari sebuah kesadaran bahwa politik tidak boleh dipisahkan dari nilai ketuhanan, moralitas, dan kemandirian bangsa. Dalam pandangan PBB, politik bukan arena transaksional, melainkan ruang untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar dan membangun peradaban.
banner 325x300
Kemandirian menjadi kata kunci.
Kemandirian berpikir, agar bangsa Indonesia tidak mudah digiring oleh ideologi dan kepentingan asing.
Kemandirian berdikari, agar kita mampu berdiri tegak di atas kaki sendiri, mengandalkan kekuatan nasional, bukan semata bergantung pada kekuatan luar.
Dan yang terpenting, kemandirian menentukan arah, karena selain Allah SWT, tidak ada satu pun yang berhak mengendalikan tujuan perjuangan bangsa ini.
Ketua Umum PBB menegaskan, “Bagi kami, politik bukan sekadar alat meraih kekuasaan. Politik adalah jalan takwa, jalan ibadah. Setiap kebijakan yang diperjuangkan harus diniatkan untuk kemaslahatan umat dan bangsa, bukan untuk kepentingan kelompok sempit.”
Dalam kerangka itulah, PBB menegaskan bahwa politik adalah jalan ibadah. Setiap langkah perjuangan, setiap keputusan yang diambil, setiap kebijakan yang diperjuangkan haruslah diniatkan sebagai bentuk ketakwaan kepada Allah SWT. Politik bagi PBB bukan sekadar alat meraih kekuasaan, tetapi sarana ibadah untuk mewujudkan keadilan sosial, pemerintahan yang bersih, dan masyarakat yang sejahtera.
Di tengah dinamika demokrasi Indonesia, gagasan ini menjadi relevan. Ketika praktik politik sering kali dipersepsikan sebagai ruang penuh intrik dan kepentingan sesaat, PBB mengusung nilai bahwa politik harus kembali pada fitrahnya: pengabdian. Politik yang bertakwa akan melahirkan kepemimpinan yang amanah. Politik yang diniatkan sebagai ibadah akan menjauhkan bangsa dari praktik koruptif dan kebijakan yang abai terhadap rakyat kecil.
Sejarah telah menunjukkan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menjaga kemandirian. PBB hadir untuk meneguhkan arah itu. Dengan semangat bulan dan bintang yang memandu, PBB mengajak rakyat Indonesia untuk melihat politik bukan sekadar perebutan kursi, melainkan jalan spiritual, jalan perjuangan, dan jalan ibadah.
Jika politik dijalani sebagai ibadah, maka kekuasaan tidak lagi menjadi tujuan akhir, melainkan amanah. Dan ketika amanah dijaga dengan ketaatan kepada Allah SWT, maka bangsa ini akan mencapai cita-cita besarnya: berdaulat, adil, sejahtera, dan bermartabat. Aamiin yaa robbal alaamiin
Posting Komentar