Bangkalan Kalah Jauh dari Sampang! APN: Bupati Lukman Tanpa Legacy, Hanya Jago Poles 'Program Lipstik'?
Bangkalan Kalah Jauh dari Sampang! APN: Bupati Lukman Tanpa Legacy, Hanya Jago Poles 'Program Lipstik'?
Bangkalan di Titik Nadir: Tanpa Legacy, Lukman Hakim Dinilai "Gagal Fokus" dan Terjebak Program Lipstik
BANGKALAN – Kritik tajam menghantam kepemimpinan Bupati Bangkalan, Lukman Hakim. Di tengah harapan besar masyarakat akan perubahan, nakhoda Kabupaten Bangkalan ini dinilai belum memberikan dampak nyata atau legacy (warisan) yang bisa dibanggakan.
Ketua DPD Aliansi Pemuda Nasional (APN) Kabupaten Bangkalan, Sulistyo, angkat bicara mengenai performa sang Bupati yang dianggap tidak memiliki narasi besar untuk membawa Bangkalan keluar dari keterpurukan.
"Bupati selama ini hanya semedi ga ada kerja, soal sampah, soal parkir liar dan lainnya ga ada yang selesai"tukas Perwakilan DPD II APN Kabupaten Bangkalan
Dualisme Fokus: Pimpinan Daerah atau Pimpinan Partai?
Sulistyo menyoroti langkah Lukman Hakim yang menerima posisi sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Bangkalan di tengah masa jabatannya. Langkah ini dianggap sebagai blunder yang memperparah "gagal fokus" dalam mengurus rakyat.
"Ditambah dengan dia menerima posisi sebagai Ketua DPC PDIP Bangkalan, ini jelas menambah-nambah saja kegagalan fokus kerjanya," tegas Sulistyo.
Menurutnya, memimpin Bangkalan membutuhkan konsentrasi penuh, mengingat banyaknya persoalan mendasar yang belum terselesaikan. Membagi pikiran dengan urusan partai dianggap sebagai bentuk pengabaian terhadap prioritas masyarakat.
Program "Satu Desa Satu Sarjana" Hanya Lipstik
Satu di antara program unggulan, yakni "Satu Desa Satu Sarjana", juga tak luput dari serangan. APN menilai program tersebut hanyalah kemasan manis yang tidak menyentuh akar persoalan atau kebutuhan mendesak warga saat ini.
"Itu program lipstik saja. Mempesona di sampul, namun tak menyentuh kebutuhan mendesak rakyat," lanjutnya.
Infrastruktur: Bangkalan Tertinggal Jauh dari Tetangga
Kritik pedas juga datang dari pengurus DPD APN lainnya yang membandingkan kondisi Bangkalan dengan kabupaten tetangga. Jalanan yang rusak, masalah sampah yang tak kunjung usai, hingga isu keamanan (pencurian motor) menjadi raport merah yang mencolok.
"Coba lihat infrastruktur Sampang, kita lihat jalanannya. Fokus ke infrastruktur dulu lah, Bangkalan dibuat nyaman, minimalisir motor hilang, wisata dipedulikan, dan jalan utama sebisa mungkin mulus," celetuk salah satu pengurus APN Surabaya.


Posting Komentar