Golkar Bunuh Diri : Nakhoda Berprestasi Dibuang Di Sumut, Siap-Siap Kapal Karam di Pemilu Mendatang!
Golkar Bunuh Diri : Nakhoda Berprestasi Dibuang Di Sumut, Siap-Siap Kapal Karam di Pemilu Mendatang!
Golkar Sumut Diambang Krisis? DPW APN Sumut Kecewa Berat Atas Pencopotan Ijeck
MEDAN – Keputusan DPP Partai Golkar mengganti posisi Musa Rajekshah, atau yang akrab disapa Ijeck, dari kursi kepemimpinan di Sumatera Utara memicu gelombang kekecewaan mendalam dari berbagai barisan pendukung. Salah satu pernyataan keras datang dari Dewan Pimpinan Wilayah Aliansi Penyelamat Negara (DPW APN) Sumatera Utara.
Pencopotan ini dinilai sebagai langkah mundur yang berisiko menghancurkan stabilitas partai yang sedang berada di puncak performa.
Prestasi Ijeck yang Tak Terbantahkan
DPW APN Sumut menilai alasan penggantian Ijeck dengan figur lain, termasuk munculnya nama Yasir Ridho Lubis, memicu pertanyaan besar di kalangan kader bawah. "Apa sebenarnya prestasi Yasir dibandingkan Ijeck? Publik dan kader perlu tahu," ujar perwakilan APN Sumut.
Di bawah kepemimpinan Ijeck, Golkar Sumatera Utara berhasil membuktikan tajinya melalui strategi yang terukur:
Kemenangan Signifikan: Peningkatan perolehan kursi legislatif yang drastis di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Soliditas Kader: Ijeck dinilai mampu merangkul berbagai faksi dan menjaga mesin partai tetap panas hingga ke akar rumput.
Simbol Persatuan: Sosok Ijeck dianggap sebagai magnet suara yang memiliki kedekatan emosional dengan masyarakat Sumatera Utara.
Strategi Berhasil, Mengapa Diganti?
Kekecewaan APN Sumut bukan tanpa alasan. Mereka berpendapat bahwa mengganti nakhoda di saat kapal sedang melaju kencang adalah kesalahan strategis yang fatal.
"Strategi Ijeck sudah terbukti berhasil. Memajukan partai bukan dengan cara mengganti pemimpin yang sedang berprestasi, melainkan dengan memperkuatnya. Jika alasan penggantian adalah untuk kemajuan, justru ini adalah paradoks," tegas mereka.
Ancaman "Ambruknya" Golkar Sumut
Sentimen negatif ini dibarengi dengan kekhawatiran akan masa depan partai berlambang pohon beringin tersebut di Sumatera Utara. Tanpa kepemimpinan Ijeck yang sudah teruji, DPW APN memprediksi Golkar Sumut akan mengalami penurunan elektabilitas yang drastis.
"Jika kebijakan ini tetap dipaksakan, kami khawatir ke depan Golkar Sumut dipastikan ambruk. Kehilangan sosok pemersatu seperti Ijeck akan menciptakan lubang besar yang sulit ditutupi oleh siapapun penggantinya dalam waktu singkat," tutup pernyataan tersebut.


Posting Komentar