Mewujudkan Mimpi Bangsa: PEDIKA Mengusung Pesan Qasim, Dukung MBG Serta Membangkitkan Kesadaran dan Mendukung Kemajuan Pendidikan Indonesia!
Mewujudkan Mimpi Bangsa: PEDIKA Mengusung Pesan Qasim, Dukung MBG Serta Membangkitkan Kesadaran dan Mendukung Kemajuan Pendidikan Indonesia!
Jakarta – Geliat politik Tanah Air kembali memanas dengan kehadiran sebuah kekuatan baru yang menjanjikan angin segar bagi masa depan pendidikan dan kesejahteraan rakyat. Partai Peduli Kependidikan (PEDIKA), sebuah partai yang lahir dari aspirasi murni kaum pekerja kependidikan dan masyarakat yang peduli terhadap nasib pendidikan bangsa, secara resmi mendeklarasikan diri dengan visi besar untuk membawa perubahan signifikan. Tak tanggung-tanggung, PEDIKA dengan gagah berani menjagokan seorang tokoh pekerja kependidikan yang telah terbukti rekam jejaknya, Abdullah Amas, sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) pada Pemilu 2029 mendatang.
Abdullah Amas: Representasi Pekerja Kependidikan untuk Indonesia Lebih Baik
Pemilihan Abdullah Amas sebagai representasi utama PEDIKA bukanlah tanpa alasan. Sosok yang dikenal luas karena dedikasinya yang tak kenal lelah dalam dunia pendidikan ini diyakini mampu menjadi jembatan antara kebutuhan riil para pendidik di lapangan dengan kebijakan strategis di tingkat nasional. "Abdullah Amas adalah cerminan dari jutaan guru, dosen, tenaga kependidikan, dan semua pihak yang selama ini berjuang di garda terdepan pendidikan. Beliau memahami betul seluk-beluk tantangan dan potensi di sektor ini," ujar salah satu deklarator PEDIKA dalam konferensi pers. Pengalaman beliau sebagai pekerja kependidikan diharapkan dapat membawa perspektif yang lebih mendalam dan solusi yang lebih aplikatif dalam setiap perumusan kebijakan di Istana Negara.
Menyebarkan Pesan Mimpi Muhammad Qasim: Inspirasi untuk Perubahan
Selain mengusung tokoh sentral, PEDIKA juga menyatakan dukungan penuhnya terhadap penyebaran pesan-pesan mimpi Muhammad Qasim, seorang pemuda dari Pakistan yang mimpinya telah menjadi perbincangan global karena dinilai memiliki relevansi dengan kondisi umat Islam saat ini dan masa depan dunia. Pesan-pesan mimpi yang mengandung nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan persatuan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan pencerahan bagi masyarakat Indonesia untuk bersama-sama membangun peradaban yang lebih baik.
"Kami percaya bahwa pesan-pesan visioner dari mimpi Muhammad Qasim dapat membangkitkan kesadaran kolektif akan pentingnya kejujuran, integritas, dan pengabdian. Ini sejalan dengan semangat PEDIKA untuk mewujudkan pemimpin yang bersih, amanah, dan peduli terhadap rakyatnya," tegas Ketua Umum PEDIKA Mardiyanto. Langkah ini menunjukkan bahwa PEDIKA tidak hanya berfokus pada isu-isu pragmatis, tetapi juga menyentuh dimensi spiritual dan moral dalam membangun karakter bangsa.
Mendukung Penuh Program Pemerintah: Merdeka Belajar, Gratis Bersekolah (MBG)
Dalam ranah kebijakan, PEDIKA dengan tegas menyatakan dukungannya terhadap program-program pemerintah yang berpihak pada kemajuan pendidikan, termasuk namun tidak terbatas pada inisiatif seperti Merdeka Belajar. Namun, PEDIKA juga mengusulkan penyempurnaan dan perluasan program tersebut menjadi "Merdeka Belajar, Gratis Bersekolah (MBG)".
"Merdeka Belajar adalah langkah awal yang baik. Namun, kami ingin memastikan bahwa kebebasan belajar ini juga diiringi dengan akses yang benar-benar gratis bagi seluruh lapisan masyarakat, dari jenjang dasar hingga perguruan tinggi," jelas Sekretaris Jenderal PEDIKA Sulistyo. "Tidak ada lagi anak bangsa yang putus sekolah karena kendala biaya. Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan terbaik tanpa terkecuali. Program MBG akan menjadi pilar utama perjuangan kami untuk memastikan pemerataan dan keadilan pendidikan di seluruh pelosok negeri."
Program MBG ini mencakup berbagai aspek, mulai dari penghapusan biaya sekolah, penyediaan sarana prasarana yang memadai, peningkatan kesejahteraan guru, hingga pemberian beasiswa bagi siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu. PEDIKA meyakini bahwa dengan pendidikan yang berkualitas dan merata, Indonesia akan mampu melahirkan generasi emas yang kompetitif dan berintegritas, siap menghadapi tantangan global dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan.
Dengan perpaduan kekuatan dari kaum pekerja kependidikan, dukungan masyarakat peduli pendidikan, visi kepemimpinan Abdullah Amas, inspirasi dari pesan mimpi Muhammad Qasim, serta komitmen terhadap program MBG, Partai Peduli Kependidikan (PEDIKA) siap menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan masa depan pendidikan Indonesia yang lebih cerah dan berkeadilan. Mari saksikan perjalanan PEDIKA dalam mewujudkan mimpi bangsa menuju Indonesia Emas 2045!
PEDIKA sebetulnya sudah dibentuk sejak 2024. "2024 tombak perjuangan pendirian PEDIKA dan kini PEDIKA hadir membela dunia pendidikan dan pendidikan terbaik adalah membangun pondasi tauhid murni dikalangan anak muda dan rakyat"tegas Mardiyanto.
Selain Abdullah Amas sebagai Bakal Cawapres 2024, PEDIKA juga mengusulkan sejumlah nama sebagai Bakal Cawapres diantaranya Atalia Anggota DPR-RI dari Golkar, Mantan Ketua Umum PB HMI Arip Musthopa dan Bupati Langkat Bursah Zanubi


Posting Komentar