MAESTRO TRIPLE TRACK: Catatan Emas Performa Khofifah Indar Parawansa 2025 di Jawa Timur, Muslimat NU, dan IKA UNAIR
MAESTRO TRIPLE TRACK: Catatan Emas Performa Khofifah Indar Parawansa 2025 di Jawa Timur, Muslimat NU, dan IKA UNAIR
SURABAYA – Menjelang penghujung tahun 2025, satu nama tetap kokoh menjadi pusat gravitasi kepemimpinan di Indonesia Timur: Khofifah Indar Parawansa. Tahun ini bukan sekadar periode transisi atau rutinitas birokrasi, melainkan pembuktian dari sebuah fenomena "Triple Track Strategy"—sebuah gerak lincah yang menyatukan tata kelola pemerintahan, pemberdayaan perempuan berbasis akar rumput, dan penguatan intelektual alumni.
1. Jawa Timur: Lokomotif Ekonomi dan Inovasi Pelayanan
Di bawah kepemimpinan Khofifah, Jawa Timur menutup tahun 2025 dengan capaian yang mencengangkan. Ekonomi Jatim tumbuh 5,23% (yoy) pada pertengahan tahun, melampaui rata-rata nasional. Namun, angka bukan sekadar statistik di tangan Khofifah; ia menerjemahkannya menjadi kesejahteraan nyata.
Kemiskinan Ekstrem Mendekati Nol: Melalui intervensi taktis, angka kemiskinan ekstrem di Jatim terjun bebas hingga 0,66%.
Transformasi Digital: Gebrakan Festika Jatim 2025 menjadi bukti bahwa pendidikan di Jatim tidak hanya mengejar ijazah, tapi juga mengakselerasi kecerdasan buatan (AI) dengan tetap berakar pada penguatan karakter.
Desa Mandiri Terbanyak: Jatim mengukuhkan diri sebagai provinsi dengan 4.716 Desa Mandiri, terbanyak di Indonesia, membuktikan bahwa pertumbuhan dimulai dari pinggiran.
2. Muslimat NU: Garda Terdepan Moral dan Advokasi Hukum
Bagi Khofifah, Muslimat NU adalah napas pengabdian. Kembali terpilih sebagai Ketua Dewan Pembina PP Muslimat NU (2025–2030), ia tidak membuang waktu. Tahun ini, ia meluncurkan program Pelatihan Paralegal dan Lembaga Advokasi Hukum Keluarga.
"Muslimat bukan sekadar organisasi ibu-ibu, tapi gerakan perempuan yang menjadi pilar bangsa," tegasnya saat pelantikan di Samarinda.
Di bawah arahannya, Muslimat NU kini tidak hanya fokus pada pengajian, tetapi menjadi agen perubahan dalam menangani stunting, menggerakkan ekonomi syariah di desa-desa, hingga memberikan bantuan hukum bagi perempuan dan anak korban kekerasan.
3. IKA UNAIR: Diplomasi Global Ksatria Airlangga
Tahun 2025 juga menandai terpilihnya kembali Khofifah secara aklamasi sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA UNAIR). Di periode keduanya, Khofifah menggeser paradigma organisasi alumni dari sekadar ajang reuni menjadi instrumen Diplomasi Antarbangsa.
PCIst Internasional: Ia memperkuat jaringan cabang internasional IKA UNAIR untuk membantu diaspora dan mempromosikan potensi Jawa Timur di kancah global.
Sinergi Pentahelix: Melalui pengoperasian Plaza Airlangga, Khofifah menyatukan dunia kampus dengan industri, menciptakan inkubator bagi wirausaha muda dari kalangan alumni.
Refleksi Akhir: Kepemimpinan Tanpa Jeda
Catatan akhir tahun 2025 menunjukkan bahwa Khofifah Indar Parawansa memiliki ketahanan luar biasa dalam menjalankan peran multifaset. Ia mampu menjadi "Ibu" bagi warga Jawa Timur, "Nakhoda" bagi jutaan anggota Muslimat, dan "Inspirasi" bagi ribuan intelektual alumni UNAIR.
Gerak Khofifah adalah gerak yang terukur, berorientasi hasil, dan selalu memiliki sentuhan kemanusiaan. Jika 2025 adalah cermin, maka yang tampak adalah wajah Jawa Timur yang semakin mandiri dan organisasi yang semakin mendunia.


Posting Komentar