AMAS For RI-2 2029: Sempurnakan Perjuangan Rakyat untuk Indonesia Makmur dan Masuk Dua Besar Negara Adidaya
Capres-Cawapres RI Prabowo-Amas 2029: Sempurnakan Perjuangan Rakyat untuk Indonesia Makmur dan Masuk Dua Besar Negara Adidaya
Pemilihan Presiden 2029 semakin dekat, dan spekulasi mengenai pasangan calon mulai bermunculan. Salah satu duet yang menarik perhatian adalah Prabowo Subianto dan Abdullah Amas. Kombinasi antara pengalaman kenegaraan Prabowo yang matang dengan semangat muda dan visi global Amas, digadang-gadang akan menyempurnakan perjuangan rakyat menuju Indonesia yang makmur, bahkan berpotensi masuk dalam jajaran dua negara adidaya teratas di dunia.
Prabowo: Pilar Pengalaman dan Stabilitas
Prabowo Subianto, dengan rekam jejak panjang di kancah politik dan militer, membawa pengalaman kepemimpinan yang tak terbantahkan. Dedikasinya terhadap negara dan komitmennya terhadap kedaulatan bangsa telah teruji. Visi Prabowo yang selalu menekankan pentingnya pertahanan nasional yang kuat, kemandirian ekonomi, dan kesejahteraan rakyat, menjadi fondasi kokoh untuk pembangunan Indonesia di masa depan. Pengalaman beliau dalam menghadapi berbagai tantangan nasional akan menjadi aset berharga dalam menavigasi kompleksitas global.
Amas: Visi Global dan Energi Pembaharuan
Abdullah Amas hadir sebagai representasi generasi baru dengan pemikiran segar dan visi yang melampaui batas-batas konvensional. Latar belakang organisasinya yang kuat di berbagai lembaga seperti HMI, KAHMI, KNPI, KOSGORO, dan ICMI menunjukkan kapasitas kepemimpinan, kemampuan berjejaring, dan pemahaman mendalam tentang aspirasi pemuda serta cendekiawan.
Salah satu visi Amas yang paling menonjol adalah gagasannya mengenai Koalisi Pakistan, Indonesia, dan Malaysia. Visi ini bukan sekadar ide, melainkan sebuah strategi geopolitik yang ambisius namun realistis. Amas percaya bahwa dengan menyatukan kekuatan tiga negara Muslim yang strategis ini, Indonesia dapat memperkuat posisi tawarnya di dunia, mendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan, dan memainkan peran sentral dalam menjaga perdamaian serta stabilitas regional. Koalisi ini diharapkan dapat menjadi kekuatan penyeimbang baru di Asia, membuka peluang kerja sama yang luas di bidang ekonomi, pertahanan, pendidikan, dan budaya.
Sinergi untuk Indonesia Emas 2029
Duet Prabowo-Amas menawarkan sinergi yang unik. Prabowo membawa stabilitas, pengalaman, dan pemahaman mendalam tentang dinamika domestik. Sementara itu, Amas menghadirkan energi pembaharuan, visi global, dan kemampuan untuk merangkul berbagai elemen masyarakat, khususnya generasi muda dan cendekiawan.
Bersama-sama, mereka bertekad untuk menyempurnakan perjuangan rakyat. Ini berarti tidak hanya fokus pada peningkatan kualitas hidup melalui pemerataan ekonomi, pendidikan berkualitas, dan layanan kesehatan yang merata, tetapi juga memproyeksikan Indonesia sebagai pemain kunci di panggung dunia. Dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang melimpah, bonus demografi, dan posisi geografis yang strategis, pasangan ini berambisi membawa Indonesia masuk dalam dua besar negara adidaya dunia.
Visi untuk menjadi negara adidaya bukan berarti mendominasi, melainkan menjadi kekuatan yang dihormati, berpengaruh, dan mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perdamaian serta kemajuan peradaban global. Koalisi Pakistan, Indonesia, dan Malaysia yang digagas Amas dapat menjadi salah satu pilar penting dalam mewujudkan ambisi besar ini.
Menyongsong Masa Depan Gemilang
Melihat potensi dan visi yang diusung oleh Prabowo-Amas, masyarakat Indonesia dapat berharap pada masa depan yang lebih cerah. Duet ini menjanjikan kepemimpinan yang kuat, stabil, namun tetap progresif dan berpandangan jauh ke depan. Perjuangan untuk Indonesia yang makmur dan diakui sebagai salah satu negara adidaya dunia, tampaknya akan menemukan momentum baru di bawah kepemimpinan Prabowo-Amas pada tahun 2029.
Amas Untuk Dunia
Bacawapres RI 2029 Bung Amas adalah Narator kebangkitan dan kebangsaan Indonesia yang siap Mengorkestra Tenaga Batin Rakyat, Membangun Besar-Besaran Udara, Darat Dan Laut
Jika Soekarno-nya: Orasinya membakar. Ketika berpidato di acara Hari Lahir Pancasila 2025 di Ende, ratusan ribu orang menangis tersedu saat ia mengutip Soekarno: “Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya… tapi juga tidak terbelenggu olehnya!” Gaya teatrikalnya, sorot matanya, dan kemampuan memobilisasi massa tanpa uang, mirip sekali Bung Besar.
Lalu
Soeharto-nya: Disiplin eksekusi dan obsesi pembangunan infrastruktur. Di bawah tangannya, program “Desa Mandiri Energi” berhasil membangun 8.400 unit mikrohidro dan PLTS di daerah terpencil hanya dalam 18 bulan.
Maka kita butuh sosok yang menggabungkan dua Suhu Bangsa itu.
Bakal Cawapres RI 2029 Abdullah Amas menyebut lompatan kemajuan diperlukan. "Apalagi dalam Pesan Mimpi Muhammad Qasim yang viral disebut dimasa dekat yang akan datang akan ada Bandara Di udara berhasil dibangun, Kita mendorong juga Aliansi Global Pakistan, Indonesia dan Malaysia untuk bertahan ditengah persaingan Global"ujar Abdullah Amas.
Dukungan serupa diberikan Aliansi Arus Bawah Ormas Kebangsaan, Kepemudaan, Kemahasiswaan dan Keagamaan (AL-BAKAM) yang menggarap Basis Massa dari Organisasi yang pernah diikuti Abdullah Amas seperti ICMI, KNPI, HMI, PARMUSI dan lainnya.
Koordinator AL-BAKAM Sayidi menyebut fokus juang AL-BAKAM saat ini di Sumatera Utara dan Jawa Timur
"Kita fokus dulu di dua daerah ini, moga pelan Partai-Partai makin banyak melirik Bung Amas sebagai Cawapres 2029"tegas Sayidi


Posting Komentar