PROJO TAK PERNAH LUPA AKAR — DARI JOKOWI, UNTUK PRABOWO, DEMI INDONESIA
PROJO TAK PERNAH LUPA AKAR — DARI JOKOWI, UNTUK PRABOWO, DEMI INDONESIA
Jakarta — Ketua Umum PASBATA Prabowo, David Febrian Sandi, menegaskan bahwa Projo memiliki makna yang dalam — Projo adalah rakyat, Projo adalah negara. Ia menekankan bahwa kelahiran Projo tidak dapat dilepaskan dari sosok Presiden Joko Widodo, yang menjadi inspirasi dan semangat dasar gerakan tersebut.
“Projo lahir dari kecintaan terhadap Bapak Jokowi, itu tidak bisa dipungkiri. Fakta sejarah itu menjadi fondasi semangat perjuangan kami hingga hari ini,” ujar David dalam pernyataan resminya di Jakarta.
Lebih lanjut, David menegaskan bahwa bergabungnya Projo dengan Partai Gerindra dalam mendukung pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka merupakan langkah sah dan terhormat dalam politik kebangsaan yang berorientasi pada keberlanjutan visi pembangunan nasional.
“Jangan ada yang mencoba mengadu domba kami. Kami lahir dari Bapak Jokowi, dan hari ini kami berjuang bersama Bapak Prabowo untuk melanjutkan cita-cita besar beliau demi rakyat dan negara,” tegasnya.
Menanggapi isu perubahan logo Projo, David menilai hal itu bukan tanda lupa diri, melainkan wujud kedewasaan dan kematangan organisasi.
“Perubahan simbol tidak menghapus sejarah. Dengan nama Projo saja, semua orang tahu asal-usul dan semangat kami. Kami tetap membawa nilai-nilai Jokowi dalam perjuangan yang kini kami lanjutkan bersama Presiden Prabowo,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, David juga menyampaikan pesan tegas kepada pihak-pihak yang masih menggiring opini dan menebar isu murahan di ruang publik.
“Sudahlah, kita sudahi semua ini. Pilpres sudah lewat. Mari kita ajari rakyat kita untuk pintar, bukan disuguhi pembodohan lewat isu-isu tak bermutu seperti ijazah dan lain-lain. Sampai kapan energi bangsa ini mau dihabiskan untuk hal yang tidak berguna?” katanya.
Ia menambahkan bahwa setiap orang memiliki kepintaran dan kemampuan masing-masing, dan seharusnya energi itu disalurkan untuk kemajuan bangsa, bukan untuk saling menjatuhkan.
“Alangkah baiknya kalau kepintaran itu disumbangkan untuk negara dengan mendukung seluruh program Bapak Presiden Prabowo. Kalau kita benar-benar cinta negara dan cinta rakyat, maka ayo kita bersatu, bukan saling serang. Semua orang punya kekurangan, dan itu manusiawi. Yang terpenting adalah niat baik untuk membangun,” tutur David.
Di akhir pernyataannya, Ketua Umum PASBATA Prabowo ini menyerukan semangat rekonsiliasi dan persatuan nasional.
“Sudah saatnya kita bekerja, bukan berdebat. Mari kita dukung bersama pemerintahan Prabowo–Gibran dengan semangat gotong royong dan cinta tanah air. Karena mencintai Indonesia berarti berdiri untuk rakyatnya,” pungkasnya.
—
David Febrian sandi
Ketua Umum PASBATA Prabowo
Jakarta, November 2025


Posting Komentar