Partai Gelora Banyak Gaya, Sama Partai Berkarya Saja Kalah Jauh
PARTAI Gelombang Indonesia Raya (Partai Gelora) dinilai banyak gaya. Namun terbukti tak dapat berbuat banyak di Pemilu 2024 kemarin. Pada performa anggota DPRD di seluruh daerahpun nyaris gaungnya tak terdengar kiprah monumentalnya.
"Jangan mau lagi disebut: ironstone, batu bata perjuangan, kaum perawi, dipastikan kalian akan mandeg spt batu palagi bukan pewaris"demikian komentar NB salah satu inisator GARBI diduga mengkritik narasi-narasi pemikul beban yang gencar disuarakan Anis Matta.
Ya. Bagaimana tidak, dengan aneka gayanya Partai Gelora meraih suara dibawah 1 persen alias nol koma sekian persen. Itupun dengan berbagai cara mereka berupaya menambah suara. Orasi menggelegar Anis Matta dan sejumlah kebawelan Fahri Hamzah tak mampu membawa Partai Gelora berdiri tegak bahkan lewati 1 persen. Sedang Partai Berkarya kala 2019 berhasil mengalahkan PSI dan meraih 2 persen lebih.
Berbagai gerakan Fahri Hamzah dan Anis Matta cs sejak keluar dari PKS atau menjaga jarak dari PKS tak bermakna banyak. Mulai Gerakan Pawai Kebangsaan yang melibatkan banyak unsur Keluarga Alumni KAMMI, deklarasi Anis Matta-Fahri Hamzah Capres dan Cawapres dan sebagainya.
Pasukan Lawas Anis Matta- Fahri Hamzah pun nampak kocar kacir. Amang alias Rahman Toha Mantan Ketum PP KAMMI yang dikenal pembela garis keras Anis Matta dan Fahri Hamzah termasuk juga ketika jadi Ketua Umum KAMMI menyuarakan Anis Matta yang kala itu jadi Sekjen PKS untuk maju dalam kepemimpinan nasional misalkan, justru Amang jelang Pemilu lebih memilih pindah ke Partai Demokrat, Lalu Ustadz Hammy Wijayanto Tokoh Kawakan PKS dan Gelora di Jatim memilih tak terlihat lagi dalam kegiatan-kegiatan Partai Gelora kini dan seterusnya.
Nasib Partai Gelora bukan saja gagal jadi gelombang, tapi hanya seperti bunga melati yang indah diawal tapi tak berumur lama
Nasib serupa juga dirasakan oleh Partai Ummat. Dualisme pasca penetapan kembali Menantu Amien Rais jadi Ketua Umum harus menerima kenyataan dualisme. Tragedi Gelora dan Ummat dinilai tak sampai tiga tahun lagi bakal bubar jalan, ada bangunan yang bakal rubuh dan tak bisa ditahan para pimpinan hebatnya.
Posting Komentar