Dua Yang Terasa Diam-Diam Di Masyarakat Kala Prabowo Sudah Dilantik, Berikutnya Ada Opsi Khusus Ini
Viral di Tiktok sejumlah hal yang terasa diam-diam dilantik pasca Prabowo dilantik. Tanpa hingar bingar media. Yaitu Harga BBM turun dan pembangunan desa masif seperti pembangunan jalan dan lain-lain seakan di desa diperketat lagi agar penggunaan dana desa langsung jalan karena perasaan semakin diawasi.
Direktur Divisi Kajian Energi ATUM Institute Cahayani menyebut kalau Prabowo adalah Presiden yang justru menurunkan harga BBM dengan diam-diam.
"Ini rejeki bagi Rakyat punya Presiden seperti Prabowo yang tangkas dan mode senyap tapi terasa"ujarnya.
Langkah Prabowo yang tangkas untuk kemajuan diapresiasi Mantan Politisi HANURA Jendral Fahrur Rozi. Fahrur Rozi yang pernah menjabat sebagai Menteri Agama Era Jokowi menyebut Prabowo berhasil memajukan apapun kesatuan yang dia pimpin dan di KOPASUS dia Jendral yang paling dicintai anak buah sepanjang zaman.
Opsi BLT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia ungkap dua opsi yang akan ditempuh pemerintah sebagai pengganti subsidi energi, Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG yang saat ini diberikan secara tidak langsung.
Menurut Bahlil, hal tersebut adalah perintah Presiden Prabowo Subianto dalam rangka membenahi subsidi energi yang selama ini justru banyak dinikmati oleh masyarakat menengah ke atas.
"Kemungkinan besar ada dua opsi ya. Opsi A bisa ke BLT langsung, opsi B-nya nanti kita lagi pikirkan. Ada beberapa opsi lah, tapi belum ada keputusan," kata Bahlil ditemui di kantornya, Jumat (1/11).
Ia menyayangkan selama ini masih banyak orang kaya dengan mobil bagus yang 'meminum' BBM subsidi, seperti Pertalite. Karenanya, pembenahan harus segera dilakukan.
"Contoh BBM, masa mobil plat hitam yang CC-nya gede dikasih gitu kan. Jadi ini yang kita kelola dengan baik lah," imbuhnya.
Melihat Aturan yang Buat Kemenkeu Langsung di Bawah Komando Prabowo
Bahlil mengatakan dalam waktu dekat akan kembali melakukan rapat dengan Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, Pertamina, dan PLN untuk membahas persoalan subsidi energi ini.
"Kami mulai rapat untuk menggodok karena ditengarai bahwa sebagian subsidi kita itu tidak tepat sasaran. Nah, dengan jumlah subsidi yang begitu besar, kalau tidak tepat sasaran, itu kan tidak pas," jelasnya.
Apabila aturan sudah rampung, kata Bahlil, maka akan langsung dieksekusi sesuai perintah Presiden Prabowo dan diharapkan bisa selesai tahun ini.
"Pak Prabowo mengarahkan kalau sudah matang, maka siap untuk kita jalankan. Yang paling penting adalah skema yang matang. Jangan sampai keputusan kami itu tidak mencerminkan sebuah keputusan yang pas," beber Bahlil.
Posting Komentar