Statment Terbaru ADK Langsung "Digeprek" Ijeck- Amas!

 MEDAN - Amas Persada News - Direktur Masyarakat Pemerhati Etika Politik (MAPELI) Abdullah Amas mendukung pernyataan Ijeck. Seperti diberitakan

Mantan Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara periode 2020–2025, Musa Rajekshah (Ijeck), membantah pernyataan Pelaksana Tugas Ketua DPD Golkar Sumut, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, yang mengaku telah menjalin komunikasi dengannya terkait dinamika internal partai. Ijeck menilai pernyataan tersebut berpotensi menyesatkan publik.

Menurut Ijeck, sejak Doli ditunjuk sebagai Plt Ketua DPD Golkar Sumut, tidak pernah ada pembicaraan apa pun yang dilakukan, baik mengenai kepengurusan maupun persiapan Musyawarah Daerah (Musda) XI.

“Saya tidak pernah ada komunikasi dengan Doli setelah dia menjabat sebagai Plt Ketua Golkar Sumut. Apalagi soal pembahasan Musda atau kepengurusan. Itu tidak pernah terjadi,” ujar Ijeck, Kamis (25/12/2025).

Ijeck juga menanggapi pernyataan Doli terkait adanya kader yang disebut tidak terakomodasi selama ia memimpin. Ia menilai tudingan tersebut tidak berdasar.

“Sebenarnya yang mana yang tidak terakomodir? Jumlah pengurus DPD Golkar Sumut periode saya mencapai sekitar 200 orang dan itu yang terbanyak,” katanya.

Ia menegaskan, justru selama periode kepemimpinannya, jumlah kader Golkar Sumut meningkat signifikan. Berdasarkan data internal, jumlah kader yang pada 2017 tercatat 44.407 orang meningkat menjadi 241.273 orang pada 2023.

“Apakah sebanyak itu semuanya harus diakomodir dalam struktur? Itu tidak mungkin secara organisasi,” tegasnya.

Ijeck juga membantah adanya dinamika konflik internal seperti yang disampaikan Doli. Ia menyebut soliditas kader selama lima tahun terakhir relatif terjaga

Seperti diberitakan sebelumnya,Tensi politik di internal DPD Golkar Sumatera Utara mendadak mendidih. Langkah Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Golkar Sumut, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, yang mencoba membangun narasi "rekonsiliasi palsu" langsung mendapat serangan balik mematikan. Tak tanggung-tanggung, Direktur Masyarakat Pemerhati Etika Politik (MAPELI), Abdullah Amas, turun tangan untuk "merujak" pola politik Doli yang dinilai keliru

Abdullah Amas secara terbuka pasang badan membela Musa Rajekshah (Ijeck) dan menyebut Doli Kurnia tengah memainkan drama politik yang memuakkan.

Menanggapi bantahan keras Ijeck soal klaim komunikasi fiktif yang dilempar Doli, Abdullah Amas menyebut hal tersebut sebagai tak punya etika. Menurutnya, seorang Plt seharusnya datang dengan kerendahan hati, bukan dengan menyebar "dongeng" sebelum tidur.

“Ijeck bicara fakta, Bagaimana mungkin seorang Plt berani mengklaim sudah berkomunikasi, sementara Ijeck sendiri menyatakan tidak pernah ada pembicaraan? Ini bukan sekadar miskomunikasi, ini adalah kebohongan publik yang telanjang. Doli jangan mencoba berbuat opini tertentu demi melegitimasi Musda yang dipaksakan!” tegas Abdullah Amas dengan nada tinggi, Jumat (26/12/2025).

“Oknum tertentu Golkar Sedang membiarkan Golkar Menikmati Hasil Keringat Orang Lain dalam hal ini kerja keras Ijeck yang diabaikan”

Amas juga menyoroti alasan Doli mengenai "kader yang tidak terakomodasi". Ia menilai argumen itu sangat dangkal dan menghina prestasi Ijeck yang telah membawa Golkar Sumut ke puncak kejayaan dengan kenaikan suara mencapai 1,7 juta lebih.

“Sangat lucu jika Doli datang dan menggugat soal akomodasi kader. Lihat datanya! Kursi DPR RI naik dari 4 jadi 8, kursi DPRD meroket. Ijeck itu mencetak prestasi, sementara Doli datang hanya untuk memanen hasilnya sambil mengabaikan sang panglima pemenang Suara Golkar Sumut dalam hal ini Ijeck yang sudah upayakan gerilya politik di lumbung suara yang sudah dibangun susah payah oleh Ijeck!” cetus Amas.

Kritik Pedas: Pola "Sengkuni" dan Penghancuran Soliditas

Abdullah Amas memperingatkan DPP Golkar bahwa pola yang dijalankan elite Golkar pusat di Sumut adalah pola "Sengkuni" yang justru akan menghancurkan soliditas kader di akar rumput. Ia menilai narasi "partai dalam kondisi darurat" yang diembuskan sangat kacau

“Sumut tidak sedang darurat! Yang darurat itu adalah syahwat politik sebagian Oknum Elite Golkar yang ingin menghapus jejak emas Ijeck. Mengatakan kader tidak solid adalah penghinaan bagi ratusan ribu kader yang sudah berjuang memenangkan Prabowo-Gibran di Sumut. Doli harusnya tahu diri, dia itu Plt, bukan raja yang bisa seenaknya mengarang cerita,” tambah Amas menyengat.

MAPELI: Bersihkan Golkar dari Politisi Manipulatif

Sebagai pengamat etika politik, Amas menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal dinamika ini. Ia meminta para kader Golkar Sumut untuk tetap merapat ke barisan Ijeck yang sudah terbukti memberikan hasil nyata di lapangan.

“Kita butuh pemimpin yang beretika, bukan tukang masak opini yang kerjanya hanya menyudutkan teman sendiri. Ijeck sudah ksatria, dia terima keputusan pusat meski pahit. Tapi kalau kejujurannya dibalas dengan fitnah oleh Doli, maka jangan salahkan jika arus bawah akan melawan habis-habisan!” tutup Amas mengakhiri sesi wawancara.

Amas menyebut Ijeck sudah ngalah tak ikut Di Pilgub kemarin. Tapi kalau diremehkan seperti ini dia menduga bukan tak mungkin tiga tahun lagi Ijeck Maju Pilgub tanpa ikut sertakan Golkar bahkan bisa jadi dia keluar dari Golkar entah sementara atau seterusnya