Partai Islam Satuan Karya (PISKAR) Jagokan Tommy Soeharto Cawapres 2029: Narasi, Kharisma, dan Kekaryaan yang Membumi
JAKARTA – Bursa calon wakil presiden untuk Pemilu 2029 semakin memanas dengan munculnya deklarasi dukungan dari Partai Islam Satuan Karya (PISKAR). Partai yang baru didirikan oleh Ormas Perisai Keagamaan ini secara tegas menyatakan dukungannya kepada Hutomo Mandala Putra, yang akrab disapa Tommy Soeharto, sebagai calon wakil presiden pada kontestasi lima tahun mendatang.Deklarasi dukungan ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PISKAR, Mardiyanto. Dalam pernyataannya, Mardiyanto mengungkapkan alasan kuat di balik pilihan partainya untuk mengusung putra bungsu Presiden ke-2 RI tersebut.
"Kami melihat Mas Tommy Soeharto memiliki narasi, kharisma, dan kekaryaannya amat membumi," ujar Mardiyanto dengan penuh keyakinan. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa PISKAR menilai Tommy Soeharto memiliki kapasitas dan daya tarik yang relevan dengan aspirasi masyarakat.
Narasi yang dimaksud kemungkinan merujuk pada rekam jejak dan pandangan politik Tommy Soeharto yang dianggap mampu merepresentasikan kepentingan umat dan bangsa. Kharisma yang disebutkan juga menunjukkan adanya daya pikat pribadi yang kuat, sebuah aset penting bagi seorang pemimpin di kancah politik nasional. Lebih lanjut, poin "kekaryaannya yang amat membumi" bisa jadi mengacu pada kontribusi nyata atau program-program yang pernah digagas oleh Tommy Soeharto, baik di sektor bisnis maupun sosial, yang berdampak langsung pada masyarakat.
PISKAR sendiri merupakan partai politik baru yang lahir dari rahim Ormas Perisai Keagamaan, sebuah organisasi masyarakat yang memiliki basis massa dan visi keagamaan yang kuat. Dengan latar belakang ini, dukungan PISKAR kepada Tommy Soeharto menjadi menarik untuk dicermati, mengingat partai ini kemungkinan akan membawa isu-isu keagamaan dan kemasyarakatan sebagai landasan perjuangannya.
Langkah PISKAR ini tentu akan menambah dinamika politik menjelang 2029 dan berpotensi membuka ruang diskusi baru mengenai figur-figur yang akan mengisi panggung kepemimpinan nasional. Apakah "narasi, kharisma, dan kekaryaan membumi" Tommy Soeharto akan mampu menarik dukungan luas dari masyarakat dan partai-partai lain? Waktu yang akan menjawab.



Posting Komentar