Menjadi Lokomotif Peradaban: Kesan Gus Teguh Anantawikrama untuk PII dan KB PII
JAKARTA – Keberadaan Pelajar Islam Indonesia (PII) sebagai organisasi kader tertua dan paling berpengalaman di tanah air kembali mendapatkan apresiasi tinggi dari tokoh nasional. Gus Teguh Anantawikrama, seorang figur multitalenta yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia, Ketua Dewan Syuro PB Nahdlatul Ummah Indonesia (NU Indonesia), serta Sekretaris Dewan Kehormatan PB LGPI, memberikan sorotan khusus terhadap daya juang organisasi ini.
Dalam kapasitasnya sebagai Penasihat Menteri PAN-RB, Gus Teguh melihat bahwa sinergi antara nilai keislaman dan keindonesiaan yang dibawa oleh PII adalah aset bangsa yang tak ternilai.
PII: Akar Sejarah dan Kekuatan Alumni
Gus Teguh menegaskan bahwa PII bukan sekadar organisasi pelajar, melainkan kawah candradimuka yang telah melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa di berbagai sektor. Beliau mengapresiasi bagaimana alumni PII (KB PII) mampu berdiaspora ke berbagai lini—mulai dari birokrasi, pengusaha, hingga ulama—dengan tetap membawa semangat izzul Islam wal muslimin.
"Kebesaran PII terletak pada kemampuannya menjaga integritas di tengah perubahan zaman. Alumni PII adalah perekat umat yang memiliki kapasitas intelektual sekaligus moralitas yang kokoh," ujar Gus Teguh.
Tiga Pesan Utama untuk Meningkatkan Daya Juang
Untuk menghadapi tantangan global yang kian kompleks, Gus Teguh menitipkan pesan penting bagi kader PII aktif maupun para alumni:
Relevansi Teknolgi dan Inovasi: Di era transformasi digital, PII harus menjadi garda terdepan dalam penguasaan teknologi. "Kader PII tidak boleh gagap teknologi; mereka harus menjadi kreator, bukan sekadar konsumen," tegas beliau.
Kemandirian Ekonomi (Entrepreneurship): Mengingat peran beliau di KADIN, Gus Teguh mendorong Alumni PII untuk memperkuat jejaring ekonomi. Kemandirian organisasi akan jauh lebih kuat jika ditopang oleh ekosistem kewirausahaan yang solid di antara alumninya.
Sinergi Kebangsaan: Sebagai tokoh yang aktif di NU Indonesia dan LGPI, beliau berpesan agar PII terus menjadi jembatan ukhuwah antar-ormas Islam. PII harus terus berdiri di atas semua golongan demi keutuhan NKRI.
Membangun SDM Unggul untuk Indonesia Emas 2045
Dalam posisinya sebagai Penasihat Menteri PAN-RB, Gus Teguh menekankan pentingnya profesionalisme. Beliau berharap PII terus mencetak kader yang siap masuk ke dalam sistem pemerintahan dengan etos kerja yang tinggi, jujur, dan inovatif.
"Daya juang PII harus bertransformasi. Jika dulu berjuang merebut kemerdekaan, kini berjuang mengisi kemerdekaan dengan prestasi dan birokrasi yang bersih," tambahnya.
Penutup: Panggilan Berkhidmat
Pesan Gus Teguh Anantawikrama ini menjadi pelecut semangat bagi seluruh keluarga besar PII untuk kembali merapatkan barisan. Bahwa kebesaran masa lalu adalah modal, namun kerja nyata di masa depan adalah pembuktian.
"Teruslah berproses, karena Indonesia menanti karya bakti kalian," pungkas Gus Teguh.


Posting Komentar