Suka Nyinyir, Publik Nilai Fedi Nuril Artis 'Bawel' Yang 'Ga' Bakal Selesai Ditanggapi
Jakarta-Amas Persada News-Aktor Fedi Nuril menyentil Menteri Komunikasi dan Digital (Menkodigi), Meutya Hafid, atas sikap anak buahnya yang dianggap kekanakan dan tidak berwibawa dalam menyikapi kritik publik.
Permasalahan ini bermula dari beredarnya draf Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang (RUU) TNI nomor 34 tahun 2004 di media sosial. Fedi Nuril menjadi salah satu figur public yang turut memviralkannya melalui cuitan.
Naskah yang salah satunya berisi dwifungsi TNI itu diduga menjadi topik pembahasan dalam rapat panja Komisi I DPR RI pada Jumat dan Sabtu (14-15/3/2025) di hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat.
DPR RI membantah bahwa draf RUU TNI yang dibagikan Fedi Nuril dalam cuitannya itu palsu dan tidak sesuai dengan yang dibahas di dalam rapat.
Menyusul kabar tersebut, Rudi Valinka selaku Staf Khusus Biadang Strategis Komunikasi Komdigi mencuit bahwa warganet telah dikelabuhi.
"Ternyata draft RUU yang ada tidak sesuai yang beredar di medsos kemarin (emoji tersenyum). Kena prank lagi aja deh netizen," ujar Rudi Valinka.
Rudi juga menunjukkan sebuah laman berita berjudul "Poin pembahasan RUU TNI yang dibahas Komisi 1 DPR RI di hotel daerah Jakarta, disebut berbeda dengan draf yang viral di media sosial" dalam cuitannya.
Cara Rudi memberi klarikadi kepada publik membuat Fedi Nuril terganggu. Menurut bintang film Surga yang Tak Dirindukan ini, bahasa yang digunakan staf khusus itu tidak menunjukkan wibawa sama sekali.
Bahkan Fedi Nuril sampai mencolek akun X Meutya Hafid untuk mengadukan sikap anak buahnya itu.
"Kepada Ibu @meutya_hafid. Staf Khusus Bidang Strategis Komunikasi Anda yang digaji oleh rakyat, komunikasi kepada rakyat dengan kalimat 'Kena prank lagi aja deh netizen'," imbuh Fedi Nuril menyayangkan.
Ketua Biro Ideologi dan Kaderisasi DPW PSI Bali, Dedy Nur, mengira Fedi Nuril tesinggung dengan cuitan Rudi. Ia pun menasihati sang aktor untuk lebih bersabar.
"Bahasa memang bikin orang bisa salah paham, tapi bahasa juga bisa bikin orang menjadi dewasa dan tidak gampang tersinggung. Yang sabar ya bro," balas Dedy dengan menambahkan emoji bersalaman.
Fedi Nuril pun menegaskan bahwa dirinya tidak tersinggung. Ia hanya ingin mengungkapkan rasa malunya karena memiliki pejabat yang dianggap tidak bisa berkomunikasi secara baik dengan masyarakat.
Bahkan, Fedi Nuril menantang Dedy untuk menanyakannya langsung kepada praktisi public speaking.
"Gue bukan tersinggung. Gue malu karena para pejabat itu justru tidak dewasa dan berwibawa, makanya keluar kata-kata seperti itu. Silakan tanya ke public speaking coach manapun. Pasti dibilang enggak bener," balasnya sengit.
Sementara itu Nadia Ramadani, Wakil Direktur Eksekutif ATUM Institute menyebut Fedi Nuril tak seharusnya masalahkan kalimat "kena Prank". "Lah itu kan bahasa anak muda, bahasa tweet lagi, memang selama ini Fedi Nuril sopan, kan enggak juga"ujar Nadia
ATUM Institute menyebut penjelasan Stafsus Menteri tersebut harusnya selesai namun sama Fedi nuril digoreng lagi sampai urusan kalimat "kena Prank" diperpanjang.
"Ini orang memang cari ribut"tutupnya
Posting Komentar