Telusuri
24 C
id
  • Internasional
  • Daerah
  • Bisnis
  • Agama
  • Keluarga
  • Kontak
  • Iklan
Amas Persada News
pasang
  • Home
  • Politik
    • All
    • Politik
    • Pemerintahan
    • Pilkada
    • Tokoh Politik
  • Pemerintahan
    • Pemerintahan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Organisasi
Amas Persada News
Telusuri
Beranda Agama Hikmah Kelembutan (Bacaan Pilihan Relawan Khofifah-Gus Teguh)
Agama

Hikmah Kelembutan (Bacaan Pilihan Relawan Khofifah-Gus Teguh)

Redaksi APN
Redaksi APN
22 Mar, 2025 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp


 Hikmah Kelembutan (Bacaan Pilihan Relawan Khofifah-Gus Teguh) dikutip dari sebuah tulisan FB :


(13) Materi (Versi Indonesia) Ceramah Bugis Ramadhan 1446 H Yang disampaikan Setelah Rangkaian Shalat Tarawih dan Witir di Malam Ganjil, Malam ke-13 di Masjid Titik Cahaya Apala


📖 Judul: BALASLAH KEBURUKAN DENGAN KEBAIKAN


1️⃣ MUQADDIMAH: KEMBALI MENGUATKAN NIAT DI MALAM KE-13 RAMADHAN


✅️ Alhamdulillah, malam ini kita telah memasuki malam ke-13 Ramadhan. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menerima segala amal kebaikan kita dan memberikan kita pahala yang besar di hari kemudian.


Namun, semakin hari ujian dalam beribadah semakin berat. Jika kita merasakan bahwa semangat ibadah mulai melemah, maka periksalah kembali niat kita:


🔹️ Apakah niat kita masih sama seperti saat awal Ramadhan?

🔹️ Apakah ada sesuatu yang menyebabkan niat kita bergeser?

🔹️ Apakah kesibukan dunia mulai mengalihkan kita dari ibadah?


Jika kita telah mengetahui apa yang menyebabkan kemunduran dalam ibadah, maka segeralah memperbaikinya.


📖 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:


أَيَّامًۭا مَّعْدُودَٰتٍ

"(Ramadhan adalah) beberapa hari yang telah ditentukan." (QS. Al-Baqarah: 184)


🔺️ Artinya: Jika hari-hari ini berlalu, maka kita hanya bisa menanti Ramadhan berikutnya, yang belum tentu kita dapatkan.


2️⃣ AYAT UTAMA TEMA CERAMAH


📖 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Surah Fussilat ayat 34:


وَلَا تَسْتَوِى ٱلْحَسَنَةُ وَلَا ٱلسَّيِّئَةُ ۚ ٱدْفَعْ بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ فَإِذَا ٱلَّذِى بَيْنَكَ وَبَيْنَهُۥ عَدَٰوَةٌ كَأَنَّهُۥ وَلِىٌّ حَمِيمٌ


"Tidaklah sama kebaikan dan keburukan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang ada permusuhan antara kamu dan dia seakan-akan menjadi teman yang setia." (QS. Fussilat: 34)


3️⃣ HIKMAH DI BALIK FIRMAN ALLAH: "KEBAIKAN DAN KEBURUKAN TIDAK SAMA"


📖 وَلَا تَسْتَوِى ٱلْحَسَنَةُ وَلَا ٱلسَّيِّئَةُ


"Tidaklah sama kebaikan dan keburukan." (QS. Fussilat: 34)


🔹️ Ketika mendengar ayat ini, kita pasti akan mengatakan, "Ya, memang jelas berbeda antara kebaikan dan keburukan."


❓ Tetapi, pertanyaannya, mengapa Allah menegaskan hal ini?


✅ 1. Agar Kita Tetap Istiqamah di Atas Kebaikan Meskipun Diuji


📌 Jika kita melakukan kebaikan, lalu mendapatkan cobaan, celaan, atau kesulitan, maka lihat kembali bahwa kita berada di atas kebaikan.


Jangan mundur! Jangan goyah!

Ujian adalah tanda bahwa kita sedang diuji dalam keikhlasan dan kesungguhan.


📖 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:


أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُوا ٱلْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُم مَّثَلُ ٱلَّذِينَ خَلَوْا۟ مِن قَبْلِكُمْ


"Apakah kalian mengira akan masuk surga, padahal belum datang kepada kalian cobaan seperti yang dialami orang-orang sebelum kalian?" (QS. Al-Baqarah: 214)


✅ 2. Agar Kita Tidak Tertipu dengan Niat Baik dalam Keburukan


❎ Jangan tertipu! Jika sesuatu adalah keburukan, maka tinggalkan, meskipun niat kita baik.


📌 Kebaikan tidak bisa dibangun di atas keburukan.

🔺️ Jika sesuatu adalah keburukan, maka tidak boleh dilakukan, walaupun niat kita baik.


📖 Allah telah menegaskan:

وَلَا تَسْتَوِى ٱلْحَسَنَةُ وَلَا ٱلسَّيِّئَةُ 

(Kebaikan dan keburukan tidak akan pernah sama!)


4️⃣ MENENTUKAN KEBAIKAN DAN KEBURUKAN BERDASARKAN RIDHA ALLAH


📌 Apa itu kebaikan dan apa itu keburukan?


✅ Standar Kebaikan dan Keburukan: Ridha Allah


🔹️ Kebaikan = segala sesuatu yang diridhai Allah, baik dalam perkataan maupun perbuatan.

🔹️ Keburukan = segala sesuatu yang dibenci Allah, baik dalam perkataan maupun perbuatan.


📖 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:


وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

"Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat ihsan (kebaikan)." (QS. Al-Baqarah: 195)


📖 Dan sebaliknya, Allah juga berfirman:


إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ

"Sesungguhnya Allah tidak mencintai orang-orang yang zalim." (QS. Ali ‘Imran: 140)


❎ Patokan utama bukanlah perasaan, pendapat manusia, atau kebiasaan masyarakat, tetapi ridha Allah.


5️⃣ MEMBALAS KEBURUKAN DENGAN KEBAIKAN


📖 ٱدْفَعْ بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ


"Tolaklah (keburukan itu) dengan cara yang lebih baik." (QS. Fussilat: 34)


🔴 Mengapa ini penting?


✅ 1. Agar Kita Tidak Menjadi Sama dengan Pelaku Keburukan


📌 Ketika seseorang berbuat buruk kepada kita, bagaimana kita meresponnya?


❎ Jika kita membalas dengan keburukan yang sama, maka kita tidak lebih baik dari orang tersebut.

✅ Jika kita membalas dengan kebaikan, maka kita lebih mulia di sisi Allah.


📖 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:


وَلَا يَحِيقُ ٱلْمَكْرُ ٱلسَّيِّئُ إِلَّا بِأَهْلِهِ


"Dan tidak akan menimpa tipu daya yang buruk kecuali kepada pelakunya sendiri." (QS. Fathir: 43)


✅ 2. Faedah Mengetahui Kebaikan dan Keburukan


📌 Mengetahui kebaikan dan keburukan harus berdampak pada sikap dan pilihan hidup kita.


❎ Jika kita mengetahui suatu perbuatan adalah keburukan, mengapa masih kita lakukan?

✅ Jika kita mengetahui suatu perbuatan adalah kebaikan, mengapa kita tinggalkan?


🔹️ Maka, jangan hanya sekadar mengetahui, tetapi harus mengamalkan.


6️⃣ MEMBALAS KEBURUKAN DENGAN KEBAIKAN: UJIAN BERAT, TETAPI SANGAT BERNILAI DISISI ALLAH


✔️ Membalas keburukan dengan kebaikan memang tidak mudah. Namun, kuncinya ada pada tujuan kita dalam melakukan sesuatu.


🔹 Jika kita melakukan sesuatu karena manusia, maka bersiaplah untuk:

▫️ Kecewa ketika tidak dihargai.

▫️ Gagal karena bergantung pada penilaian orang lain.

▫️ Lelah karena tidak semua orang akan membalas kebaikan dengan kebaikan.


🔴 Tetapi jika kita melakukannya karena Allah, maka kita tidak akan pernah rugi.


✅ Jangan berhenti berbuat baik hanya karena manusia.

☑️ Jangan menyesali kebaikan hanya karena tidak dihargai.


🔺 Misalnya:

Seorang ibu memasak untuk suami dan anak-anaknya. Jika ia melakukannya karena Allah, maka:

✔️ Ia sudah mendapatkan pahala dari Allah, karena niatnya tulus.

✔️ Ia telah menunaikan tanggung jawabnya dengan baik.

✔️ Apakah suami dan anak-anak mau makan atau tidak, itu tidak lagi menjadi masalah besar, karena niatnya telah sampai kepada tujuan yang benar.


❎ Namun, jika ia memasak hanya karena ingin pujian manusia, lalu tidak dihargai, maka ia akan:

🔸 Kecewa

🔸 Merasa sia-sia

🔸 Berhenti berbuat baik


 📖 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:


إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا


"Sesungguhnya kami memberi makan kepada kalian hanya karena mengharap wajah Allah. Kami tidak menginginkan balasan dan tidak pula (ucapan) terima kasih dari kalian." (QS. Al-Insan: 9)


🔷 Semoga Allah menjadikan kita hamba yang ikhlas dalam setiap amal, dan tidak berhenti berbuat baik hanya karena manusia. Aamiin. ☑️


7️⃣ RASULULLAH ﷺ DAN TELADAN DALAM MEMBALAS KEBURUKAN DENGAN KEBAIKAN


✅ Rasulullah ﷺ adalah contoh terbaik dalam menghadapi keburukan dengan kebaikan.


Salah satu momen yang sangat menggambarkan hal ini adalah ketika beliau mengalami penderitaan di Peristiwa Tha’if.


📌 Rasulullah ﷺ pergi ke Tha’if untuk berdakwah, namun beliau malah ditolak, dicaci, dan dilempari batu hingga terluka parah.


🔺 Malaikat Jibril datang dan berkata:


"Wahai Rasulullah, jika engkau menghendaki, aku akan membalikkan gunung-gunung ini agar menghancurkan mereka!"


Namun, bagaimana jawaban Rasulullah ﷺ?


📖 Beliau justru berdoa:


اللَّهُمَّ اهْدِ قَوْمِي فَإِنَّهُمْ لَا يَعْلَمُونَ


"Ya Allah, berilah hidayah kepada kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui."


8️⃣ KISAH NABI YUSUF: MEMBALAS KEBURUKAN DENGAN KEBAIKAN


📖 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surah Yusuf ayat 92:


لَا تَثْرِيبَ عَلَيْكُمُ ٱلْيَوْمَ ۖ يَغْفِرُ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَهُوَ أَرْحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ


"Hari ini tidak ada cercaan terhadap kalian, semoga Allah mengampuni kalian, dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang." (QS. Yusuf: 92)


📌 SEBUAH UJIAN SEJAK MASA KECIL

Nabi Yusuf adalah seorang nabi yang mengalami ujian besar sejak kecil. Ia adalah anak yang sangat dicintai oleh ayahnya, Nabi Ya’qub. Namun, hal ini menimbulkan kecemburuan di antara saudara-saudaranya.


Mereka bersekongkol untuk menyingkirkan Nabi Yusuf, bahkan awalnya ingin membunuhnya. Namun, salah satu saudaranya berkata:


🔹 "Jangan bunuh dia, lemparkan saja ke dalam sumur agar ditemukan oleh orang lain."


Akhirnya, Nabi Yusuf dilempar ke dalam sumur, lalu ditemukan oleh seorang kafilah dagang. Ia kemudian dijual sebagai budak dan akhirnya dibeli oleh seorang pembesar di Mesir.


📌 DARI SUMUR KE TAKHTA MESIR

✅ Takdir Allah begitu indah.

Meskipun mengalami penderitaan yang luar biasa, tetapi kesabaran dan ketakwaan Nabi Yusuf mengantarkannya kepada kesuksesan besar.


🔹 Allah menjadikannya sebagai pemimpin di Mesir, mengatur perbendaharaan negeri itu.


Hingga suatu hari, datanglah saudara-saudaranya yang pernah mencelakakannya. Mereka datang dalam keadaan membutuhkan pertolongan, meminta bantuan makanan karena kelaparan melanda negeri mereka.


📌 MENGAPA NABI YUSUF MEMAAFKAN SAUDARA-SAUDARANYA?

✅ Jika kita berada di posisi Nabi Yusuf, apa yang akan kita lakukan?


📌 Saudara-saudaranya telah berbuat kezaliman yang besar kepadanya:

❎ Mereka telah mencelakakannya sejak kecil.

❎ Mereka merampas haknya untuk bersama ayahnya.

❎ Mereka menyebabkan ia harus menjalani kehidupan sebagai budak.


Namun, apa yang dilakukan Nabi Yusuf ?


📖 Beliau berkata kepada saudara-saudaranya dengan penuh kelembutan:


لَا تَثْرِيبَ عَلَيْكُمُ ٱلْيَوْمَ ۖ يَغْفِرُ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَهُوَ أَرْحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ


"Hari ini tidak ada cercaan terhadap kalian, semoga Allah mengampuni kalian, dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang." (QS. Yusuf: 92)


✅ Beliau tidak membalas keburukan dengan keburukan.

✅ Beliau tidak menyimpan dendam kepada saudara-saudaranya.

✅ Beliau memilih untuk memaafkan dan bahkan membantu mereka.


🔺 Inilah akhlak seorang nabi!


9️⃣ MEMBALAS KEBURUKAN DENGAN KEBAIKAN: UJIAN BAGI ORANG-ORANG YANG SABAR


📖 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman pada lanjutan ayatnya


وَمَا يُلَقَّىٰهَآ إِلَّا ٱلَّذِينَ صَبَرُوا۟ وَمَا يُلَقَّىٰهَآ إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ


"Dan tidak akan mendapatkannya (kemuliaan membalas keburukan dengan kebaikan) kecuali orang-orang yang sabar, dan tidak akan mendapatkannya kecuali orang-orang yang memiliki bagian yang besar (dari Allah)." (QS. Fussilat: 35)


📌 MEMBALAS KEBAIKAN DENGAN KEBAIKAN ITU MUDAH, TETAPI…

✅ Membalas kebaikan dengan kebaikan adalah sesuatu yang mudah.

✅ Namun, membalas keburukan dengan kebaikan adalah sesuatu yang sangat berat.


🔺 Apa yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari?


❎ Jika seseorang berbuat baik kepada kita, kita membalasnya dengan kebaikan.

❎ Tetapi jika seseorang berbuat buruk kepada kita, kita sering berkata:


🔹️ "Kalau kamu baik kepadaku, aku akan baik kepadamu."

🔹️ "Tapi kalau kamu berbuat buruk kepadaku, aku bisa membalasnya dengan yang lebih buruk."


✅ Sikap seperti ini jauh dari akhlak yang diajarkan oleh Al-Qur’an.


📌 MENGAPA MEMBALAS KEBURUKAN DENGAN KEBAIKAN BEGITU SULIT?

📖 Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjelaskan bahwa sifat ini hanya dimiliki oleh orang-orang yang sabar:


وَمَا يُلَقَّىٰهَآ إِلَّا ٱلَّذِينَ صَبَرُوا۟

"Dan tidak akan mendapatkannya kecuali orang-orang yang sabar."


🔹 Kesabaran adalah kunci utama dalam menghadapi kezaliman dan keburukan dari orang lain.

🔹 Tanpa kesabaran, seseorang akan mudah terpancing untuk membalas keburukan dengan keburukan yang sama, atau bahkan lebih buruk.


📌 APA YANG DIMAKSUD "ORANG YANG MENDAPATKAN BAGIAN BESAR DARI ALLAH"?


📖 وَمَا يُلَقَّىٰهَآ إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ

"Dan tidak akan mendapatkannya kecuali orang yang memiliki bagian yang besar (dari Allah)."


✅ Apa yang dimaksud dengan "bagian yang besar" dalam ayat ini?


🔹 Ilmu yang luas → Orang yang memiliki ilmu akan lebih memahami pentingnya bersabar dan membalas keburukan dengan kebaikan.

🔹 Dada yang lapang → Tidak mudah terpancing emosi, mampu menahan amarah, dan berpikir dengan tenang.

🔹 Merasa cukup dengan apa yang ada di sisi Allah → Tidak perlu membalas dendam karena yakin bahwa Allah-lah yang akan memberikan balasan yang adil.


✅ Orang yang memiliki tiga hal ini akan lebih mudah untuk membalas keburukan dengan kebaikan.


🔟 BUAH DARI KESABARAN: PELAJARAN DARI NABI YA’QUB DAN NABI YUSUF


📌 KETIKA KEBURUKAN TERJADI, APA YANG DILAKUKAN NABI YA’QUB?

Nabi Ya’qub adalah seorang ayah yang sangat mencintai anaknya, Nabi Yusuf. Namun, saudara-saudara Yusuf diliputi kecemburuan dan rasa iri, hingga mereka bersekongkol untuk menyingkirkannya.


✅ Mereka membuat sebuah kebohongan besar, membawa pulang pakaian Nabi Yusuf yang telah mereka lumuri darah palsu, lalu berkata:


🔹 "Wahai Ayah, Yusuf telah dimakan oleh serigala!"


❎ Bagaimana perasaan Nabi Ya’qub?

🔺 Jika kita berada di posisi beliau, mungkin kita akan marah besar, mencaci, atau bahkan menghukum mereka.


❎ Namun, apakah Nabi Ya’qub marah?

❎ Apakah beliau memukul anak-anaknya?

❎ Apakah beliau menghukum mereka?


✅ Tidak! Nabi Ya’qub justru berkata:


فَصَبْرٌ جَمِيلٌ وَٱللَّهُ ٱلْمُسْتَعَانُ عَلَىٰ مَا تَصِفُونَ

"Maka kesabaran yang baik itulah (pilihanku), dan hanya kepada Allah tempat meminta pertolongan atas apa yang kalian ceritakan."


✅ Beliau memilih kesabaran yang indah (ṣabr jamīl).


📌 APA ITU "SABAR YANG INDAH" (ṢABR JAMIL)?

🔹 Sabar tanpa mengeluh kepada manusia, hanya mengadu kepada Allah.

🔹 Sabar yang tetap tenang, tidak disertai kemarahan atau kebencian.

🔹 Sabar yang penuh harapan kepada Allah, yakin bahwa Allah akan memperbaiki keadaan.


✅ Inilah tingkat kesabaran yang luar biasa!


📌 BUAH DARI KESABARAN NABI YA’QUB

Kesabaran Nabi Ya’qub عليه السلام berbuah manis setelah bertahun-tahun:


🔹 Anak-anaknya akhirnya sadar dan menyesali perbuatan mereka.

🔹 Mereka melihat kesedihan ayah mereka dan mulai peduli.

🔹 Mereka akhirnya menjadi pribadi yang lebih baik.

🔹 Keluarga mereka kembali bersatu dalam kedamaian.


📖 Ketika akhirnya mereka bertemu kembali dengan Nabi Yusuf عليه السلام, beliau berkata:


لَا تَثْرِيبَ عَلَيْكُمُ ٱلْيَوْمَ ۖ يَغْفِرُ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَهُوَ أَرْحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ


"Hari ini tidak ada cercaan terhadap kalian, semoga Allah mengampuni kalian, dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang." (QS. Yusuf: 92)


✅ Keburukan yang pernah mereka lakukan tidak lagi menjadi alasan untuk bermusuhan, karena semuanya saling memaafkan.


📌 BAGAIMANA JIKA NABI YA’QUB MEMILIH UNTUK MARAH DAN MENGHUKUM ANAK-ANAKNYA?

Mari kita bayangkan seandainya Nabi Ya’qub عليه السلام tidak sabar dan memilih untuk menghukum anak-anaknya:


❎ Mereka akan semakin benci dan merasa tidak dihargai.

❎ Mereka akan semakin kecewa dan merasa bahwa ayah mereka memang condong kepada Yusuf.

❎ Mungkin mereka justru akan semakin menjauh dari kebenaran dan tidak mau bertobat.


✅ Tetapi karena kesabaran Nabi Ya’qub, anak-anaknya akhirnya berubah dan menyadari kesalahan mereka.


1️⃣1️⃣ BUAH KESABARAN: DARI PERMUSUHAN MENJADI PERSAHABATAN


📖 Sambungan ayat ke-34


فَإِذَا ٱلَّذِى بَيْنَكَ وَبَيْنَهُۥ عَدَٰوَةٌ كَأَنَّهُۥ وَلِىٌّ حَمِيمٌ


"..maka tiba-tiba orang yang ada permusuhan antara kamu dan dia seakan-akan menjadi teman yang setia." (QS. Fussilat: 34)


✅ Allah menjelaskan dalam ayat ini bahwa membalas keburukan dengan kebaikan adalah jalan menuju persahabatan sejati.


🔹 Orang yang awalnya membenci kita, bisa berubah menjadi teman setia.

🔹 Orang yang awalnya memusuhi kita, bisa menjadi orang yang paling menolong dan membantu.

🔹 Orang yang dulunya penuh kebencian, bisa berubah menjadi sahabat sejati.


📌 Tetapi bagaimana cara mencapai itu?


✅ Dengan kesabaran.

✅ Dengan menahan diri dari membalas keburukan dengan keburukan.

✅ Dengan memilih untuk tetap berbuat baik, meskipun kepada orang yang berbuat buruk kepada kita.


1️⃣2️⃣ PELAJARAN DARI AYAT INI: MEMAHAMI KEBAIKAN, KEBURUKAN, DAN KESABARAN


🟢1️⃣ Ketahuilah Kebaikan dan Keburukan

✅ Kebaikan adalah sesuatu yang harus kita lakukan.

✅ Keburukan adalah sesuatu yang harus kita tinggalkan.


🟢2️⃣ Menghadapi Ujian dalam Kebaikan dan Jangan Tertipu dalam Keburukan

🔹 Setiap kebaikan pasti ada ujiannya.

🔹 Jika kita sudah berada di atas kebenaran dan niat kita untuk mendapatkan ridha Allah, maka teruskan!

🔹 Namun, jika kita berada di atas keburukan, jangan tertipu, meskipun kita merasa sukses.


📌 Kesuksesan di atas keburukan bukanlah keberkahan, melainkan hanya istidraj (kesempatan sementara sebelum azab datang).


🟢3️⃣ Cara dan Niat Sudah Baik, Tetapi Dibalas dengan Keburukan?

📌 Jika kita telah melakukan kebaikan dengan niat yang tulus, tetapi orang lain membalasnya dengan keburukan, maka bagaimana cara menyikapinya?


✅ Petunjuk Al-Qur'an adalah membalas keburukan dengan kebaikan.


🟢4️⃣ Kesabaran Memang Berat, Tetapi Menghasilkan Kebaikan yang Besar

✅ "Kesabaran memang berat, tetapi dampaknya sangat baik."


🟢5️⃣ Kesabaran adalah Amalan Tanpa Batasan

📖 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّـٰبِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ

"Sesungguhnya orang-orang yang sabar akan diberikan pahala mereka tanpa batas." (QS. Az-Zumar: 10)


📌 Jika kita ingin mendapatkan balasan dari Allah tanpa batas, maka lazimilah amalan yang tidak ada batasnya, yaitu kesabaran.


✅ Orang yang mampu bersabar dan menahan amarahnya adalah orang yang benar-benar kuat.

📖 Rasulullah ﷺ bersabda:


لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ

"Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, tetapi yang mampu mengendalikan dirinya saat marah." (HR. Bukhari dan Muslim)


🟢6️⃣ Membalas Keburukan dengan Kebaikan Itu Berat, Tetapi Pahalanya Besar

✅ Membalas keburukan dengan keburukan itu mudah.

✅ Tetapi membalas keburukan dengan kebaikan itu sulit.

✅ Orang yang mampu melakukan ini akan mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah.


1️⃣3️⃣ Penutup: Doa Memohon Kesabaran dan Keberkahan di Bulan Ramadhan


🔹 Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa memberikan kepada kita kesabaran dalam menghadapi segala ujian dan cobaan, karena dengan kesabaran, kita akan meraih banyak kebaikan.


✔️ Bulan Ramadhan adalah bulan latihan kesabaran.

▫️ Kita bersabar dalam menahan lapar dan dahaga.

▫️ Kita bersabar dalam menahan amarah.

▫️ Kita bersabar dalam memperbanyak ibadah.

▫️ Kita bersabar dalam menghadapi gangguan dan ujian.


🔴 Seolah-olah seluruh Ramadhan adalah kesabaran.

Via Agama
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Responsive Advertisement
- Advertisment -
Responsive Advertisement

Berita Pilihan

Wamenlu RI Anis Matta Sebut 12 Juta Dollar AS Segera Dikirim Ke Palestina

Redaksi APN- September 26, 2025 0
Wamenlu RI Anis Matta Sebut 12 Juta Dollar AS Segera Dikirim Ke Palestina
Wamenlu RI Anis Matta Sebut 12 Juta Dollar AS Segera Dikirim Ke Palestina Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu), Anis Matta memastikan Indonesia segera mengirim…

Berita Populer

Bung Amas, Calon Sekjen DPP PPP, Dikenal Pendukung Penyebaran Mimpi Qasim

Bung Amas, Calon Sekjen DPP PPP, Dikenal Pendukung Penyebaran Mimpi Qasim

September 25, 2025
JARNASPI 08 Dukung Program Presiden Prabowo: Siap Biayai Program Magang untuk 50 Ribu hingga 1 Juta Peserta dan Mendesak Kementerian ESDM Segera Daftarkan Pemegang IUP ke Sistem MODI

JARNASPI 08 Dukung Program Presiden Prabowo: Siap Biayai Program Magang untuk 50 Ribu hingga 1 Juta Peserta dan Mendesak Kementerian ESDM Segera Daftarkan Pemegang IUP ke Sistem MODI

September 23, 2025
Kembalikan Kiblat Persatuan, 3 Alasan PPP Bangkit Kalau Sekjennya Amas

Kembalikan Kiblat Persatuan, 3 Alasan PPP Bangkit Kalau Sekjennya Amas

September 25, 2025

Recent Comments

Berita Pilihan

Ketua Fraksi PKS Kab PPU Kalimantan 2019-2024 Dan Kepala Dinkes Kaltim Temui Sayyid Muhammad Qasim

Ketua Fraksi PKS Kab PPU Kalimantan 2019-2024 Dan Kepala Dinkes Kaltim Temui Sayyid Muhammad Qasim

Oktober 11, 2024
Komandan Pengawas Barisan Yang Menjaga Sekitar Kita, Go A Head Tim Pengawas Intelejen DPR-RI!

Komandan Pengawas Barisan Yang Menjaga Sekitar Kita, Go A Head Tim Pengawas Intelejen DPR-RI!

Desember 05, 2024
Banteng Pusing, Kunjungan Prabowo Kejutkan 2 Kandang PDIP Di Pilkada, Dari Bali Lanjut Temui Jokowi Di Solo

Banteng Pusing, Kunjungan Prabowo Kejutkan 2 Kandang PDIP Di Pilkada, Dari Bali Lanjut Temui Jokowi Di Solo

November 04, 2024

Trending News

Bung Amas, Calon Sekjen DPP PPP, Dikenal Pendukung Penyebaran Mimpi Qasim

Bung Amas, Calon Sekjen DPP PPP, Dikenal Pendukung Penyebaran Mimpi Qasim

September 25, 2025
JARNASPI 08 Dukung Program Presiden Prabowo: Siap Biayai Program Magang untuk 50 Ribu hingga 1 Juta Peserta dan Mendesak Kementerian ESDM Segera Daftarkan Pemegang IUP ke Sistem MODI

JARNASPI 08 Dukung Program Presiden Prabowo: Siap Biayai Program Magang untuk 50 Ribu hingga 1 Juta Peserta dan Mendesak Kementerian ESDM Segera Daftarkan Pemegang IUP ke Sistem MODI

September 23, 2025
Kembalikan Kiblat Persatuan, 3 Alasan PPP Bangkit Kalau Sekjennya Amas

Kembalikan Kiblat Persatuan, 3 Alasan PPP Bangkit Kalau Sekjennya Amas

September 25, 2025
Amas Persada News

About Us

Amas Persada News Menyajikan Berita Akurat dan Terpercaya, Enak dibaca dan Mendobrak Fakta

Contact us: amaspersadanews@gmail.com

Follow Us

© Copyright Amas Persada News 2024 apn
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Sanggah/Jawab
  • Iklan
  • Syarat dan Ketentuan
  • Kontak