Pengalaman Panjang Muhammad Yakub Kerja Cepat Dan Kerja Cerdas Untuk Pendidikan Bangkalan
Bangkalan-Amas Persada News-Kecepatan dan Ketenangan menjadi Ciri Khas Muhammad Yakub. Terutama dalam memimpin Kapal Besar Dinas Pendidikan Bangkalan yang "jangkauannya" sampai pelosok desa.
Pendidikan sebagai jantung pembangunan daerah memerlukan sosok yang larinya kencang dan siap stress dengan aneka tantangan yang ada.
Muhammad Yakub unggul di aspek religiusitas dengan pendidikan agama yang mumpuni sampai kuliah, fisik yang kuat karena dia adalah pendekar dan Ketum PPS Jokotole dan beragam pengalaman yang membuat dia "mateng" lahir bathin dan "mateng" dari sisi usia memimpin misi besar pendidikan di Kota Salak ini.
Dikutip dari Radar Madura, Muhammad Yakub dinobatkan sebagai juara dalam pemilihan tokoh pendidikan di ajang Pendidikan Awards 2024.
Prestasi yang diraih tidak lepas dari perjalanan kariernya di dunia pendidikan
Sofa tertata rapi di ruang kerja Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Bangkalan Muhammad Yakub kemarin (17/5).
Trofi penghargaan Pendidikan Awards 2024 yang dia terima Sabtu (4/5) menghiasi lemari kaca di ruangan itu.
Penghargaan prestisius tersebut diraih saat malam puncak Gebyar Inovasi dan Expo Pendidikan di Sentra IKM.
Penganugerahan Muhammad Yakub sebagai juara dua tokoh pendidikan terfavorit tidaklah salah.
Sebab, pria berkacamata itu memiliki perjalanan karier panjang yang berkaitan dengan pendidikan di Kabupaten Bangkalan.
Suami Christine Srihayati itu tercatat sebagai lulusan MI Thoriqul Muhtadin Ya’kun. Setamat dari lembaga itu, dia menyelesaikan pendidikan SMP dan SMA-nya di Pondok Pesantren An-Nafi’iyah, Kemayoran, Kecamatan Kota Bangkalan.
”Saya sekolah (formal) di luar pesantren. Kalau pulang dan berangkat dari pondok,” tambahnya.
Yakub merupakan sosok berprestasi.
Dia pernah dinobatkan sebagai duta baca saat duduk di bangku MI Thoriqul Muhtadin. Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Menteri Penerangan RI Harmoko.
Prestasi itu diberikan kepada dirinya karena meraih nilai ujian nasional tertinggi se-Kecamatan Kota Bangkalan.
”Penghargaan itu diserahkan di pendopo,” tutur alumnus Universitas Sunan Ampel (Uinsa) Surabaya itu.
Karier Yakub di dunia birokrasi dimulai dengan menjadi staf di lembaga yang saat ini dipimpim.
Kemudian, menempati berbagai posisi strategis di dunia birokrasi.
”Setelah menjadi staf (disdipendik), langsung menjadi kepala sub bagian (Kasubbag), kepala seksi (Kasi), kepala bidang (Kabid) hingga sekarang kepala dinas,” jelasnya.
Sebagai Kadispendik, Yakub berkomitmen untuk menjalankan amanah yang diemban dengan baik
Sedangkan tatanan pendidikan yang sudah baik harus dilanjutkan. Seperti gerakan menghafal juz 30 Al-Qur’an.
Pria berusia 46 tahun itu mengungkapkan, ada beberapa terobosan yang diluncurkan selama enam bulan menjabat sebagai Kadispendik.
Salah satunya, satu sekolah satu inovasi. Terobosan itu telah menghasilkan 582 inovasi semua jenjang pendidikan.
”Sudah ada 538 inovasi dari 618 SD di Bangkalan. Kemudian, ada 44 inovasi dari 46 SMP,” jelasnya.
Saat ini pihaknya menggagas program kelas atlet untuk siswa berprestasi di bidang nonakademik.
”Kami ada program boarding school yang akan tetap kami lanjutkan.
Posting Komentar