Anis Matta Pusing Dan Kehabisan Narasi Urus Partai Gelora
HUT 5 Tahun Partai Gelora dihadapkan pada berbagai PR Di Partai Gelora yang tak beres. Program Akademi Manusia Indonesia termasuk program yang stagnan dan tak jelas kelanjutan dan juntrungnya. Deddy Mizwar sudah jarang nongol semenjak suara Partai Gelora nyungsep ke 0, sekian persen, apalagi melihat keluar, di internal KIM partai gelora adalah Partai yang menjengkelkan karena sering berbeda dengan KIM. Alhasil gelora cuma dapat posisi Wamen. Kalah dengan Partai Bulan Bintang/PBB yang punya posisi Menko.
Remuk Sudah
Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia merayakan hari ulang tahunnya yang ke-5 secara sederhana namun penuh makna pada Minggu (17/11/2024) malam di Gelora Media Centre (GMC), Jakarta. Perayaan ini ditandai dengan pemotongan tumpeng berwarna biru, melambangkan semangat dan cita-cita besar partai. Meski ulang tahun resmi Partai Gelora jatuh pada 28 Oktober 2024, perayaan bertema "Semangat Gelora untuk Indonesia Mendunia" ini baru digelar dengan kehadiran Ketua Umum Anis Matta, Sekretaris Jenderal Mahfuz Sidik, Bendahara Umum Achmad Rilyadi, dan sejumlah fungsionaris DPN lainnya. Wakil Ketua Umum Fahri Hamzah, yang sedang berada di Sumbawa, NTB, bergabung melalui zoom meeting bersama pengurus DPW dan DPD se-Indonesia.
Refleksi 5 Tahun Perjalanan Partai Gelora Dalam sambutannya, Anis Matta mengapresiasi perjalanan lima tahun Partai Gelora yang dianggap penuh romantisme meski belum berhasil masuk Senayan. "Ada romansa politik dalam perjalanan ini, dengan interaksi antara narasi besar yang kita bawa dan peristiwa-peristiwa yang terjadi. Kita hadir dengan mimpi besar menjadikan Indonesia lima besar dunia," ujar Anis. Ia juga menyinggung pidatonya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa OKI-Liga Arab yang menjadi perhatian dunia Islam, memperkuat posisi narasi Partai Gelora di kancah internasional. "Dunia Islam dengan lebih dari 2 miliar umat adalah halaman rumah Indonesia. Kita harus memimpin dan menavigasi potensi ini sebagai kekuatan utama dunia," tegasnya.
Sementara itu pengamat dari KPI (Kualita Pemilih Indonesia) Cahayani menyebut 5 Tahun Partai Gelora adalah 5 Tahun penghayatan menjadi partai yang remuk redam tak tertolong ditengah kaderisasi yang amburadul, konflik antar pengurus jelang dan saat Pemilu, pembuangan dan mundurnya orang-orang lama dan seterusnya.
"PENGAKUAN Anis kalau pengurus sempat kecewa di rapat terkait posisi di Kabinet menurut saya bentuk ketidakdewasaan Anis Matta harusnya yang begitu dipendam, toh Partai Gelora banyak berkhianat ke KIM"tegasnya
Anis Matta dulu saat bersiap keluar PKS sering mengeluarkan istilah aset pengetahuannya sudah habis dan seterusnya. Sekarang setelah nyungsep urus Partai Gelora entah apa lagi yang akan disampaikan Anis Matta. Pernah Partai Gelora gagah menyuarakan duet Anis Matta-Fahri Hamzah tapi sepi di Pasar Politik. Yang ada kemudian pasukan tempurnya mundur satu demi satu dari Partai Gelora seperti fenomena mundurnya Seorang Ketua Bidang Kebijakan Publik DPN Partai Gelora yaitu Ahmad Hidayat Nur. Beberapa Ustadz pendukung Gelora sudah jauh meninggalkan Anis Matta seperti NB dan seterusnya.
Tiga Langkah
Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta menyebut Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia dan Presiden Prabowo Subianto memiliki narasi dan mimpi besar yang sama ingin menjadikan Indonesia lima besar dunia atau negara superpower baru.
Karena itu, keberadaan Partai Gelora di Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat ini, diyakini dapat mempengaruhi dan membawa perubahan besar bagi Indonesia di masa mendatang.
Diketahui, di dalam Kabinet Merah Putih, Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta ditunjuk sebagai Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI. Sementara Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah ditunjuk sebagai Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman.
"Adanya kesamaan narasi ini, maka untuk menjawab tantangan terbesar tersebut, kita akan memperbesar struktur, kader dan kekuatan riil politik Partai Gelora," kata Anis Matta saat menyampaikan arahan dalam Tasyakuran HUT ke-5 Partai Gelora, Minggu (17/11/2024).
Karena itu, Partai Gelora akan melakukan beberapa keputusan penting dalam waktu dekat. Pertama adalah melakukan perubahan struktur organisasi dari Dewan Pimpinan Nasional (DPN) menjadi Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
"Kita akan mengubah struktur DPN menjadi DPP. Kita akan memperbanyak dan melakukan rekruitmen besar-besaran. Kita akan merekrut anak-anak muda masuk di kepengurusan DPP," katanya.
Kedua, Partai Gelora akan memberikan fokus besar kepada kaderisasi dan kepemimpinan, serta gebrakan besar rekruitmen kader mulai tahun ini, guna mencapai target Pemilu 2029.
"Ketiga, kita mulai akan membuat sayap-sayap organisasi sebagai supporting system yang kita perlukan ke depan, khususnya dalam bidang kepemudaan dan kewanitaan, serta bagian kerja spesifik lainnya," ujar Anis Matta.
Anis Matta berharap dengan adanya pemekaran organisasi, maka beban untuk mewujudkan narasi dan mimpi besar Partai Gelora tidak hanya dipikul oleh para pendiri saja, tetapi juga akan dipikul lebih banyak orang.
"Mudah-mudahan pemekaran organisasi yang kita lakukan di DPP ini, juga akan diikuti DPW dan DPD untuk melakukan pemekaran struktur organisasi serupa," kata Wamenlu RI Urusan Dunia Islam ini.
Menurut Anis Matta, pemekaran struktur organisasi Partai Gelora ini dalam rangka proses untuk menciptakan gelombang dan dampak lebih besar lagi bagi Indonesia.
"Saya dan Pak Fahri punya tugas yang berat, karena kehadiran kita dalam pemerintahan harus ada dampak besar bagi Indonesia. Dan untuk itu, kita perlu mendukung bersama-sama, dengan melakukan pemekaran struktur di wilayah masing-masing," katanya.
Ketua Umum Partai Gelora ini yakin dengan adanya pemekaran struktur organisasi dari pusat hingga daerah, serta fokus pada pembenahan kaderisasi dan kepimpinan, Partai Gelora akan lolos ke Senayan pada Pemilu 2029 mendatang.
"Kita akan menetapkan satu standar mengenai langkah kita dalam menghadapi Pemilu 2029 mendatang. Sehingga pada 2029 nanti, kita Insya Allah lolos ke Senayan," pungkas Anis Matta.
Posting Komentar