Menyelamatkan Wajah Tauhid Masyumi: Menggugat Kelalaian Politik, Menjemput Keberkahan Melalui Pesan Muhammad Qasim

 Menyelamatkan Wajah Tauhid Masyumi: Menggugat Kelalaian Politik, Menjemput Keberkahan Melalui Pesan Muhammad Qasim

Oleh: Tim Gerak Suara Kultural Masyumi

Sejarah mencatat bahwa Masyumi bukan sekadar nama partai atau organisasi; ia adalah monumen ketauhidan di tanah air. Didirikan dengan darah dan air mata para ulama, Masyumi membawa misi suci: menegakkan kalimat Allah dalam setiap sendi kehidupan bangsa. Namun hari ini, wajah tauhid Masyumi sedang dipertaruhkan.

Saat ini, kita menyaksikan kemunculan berbagai Parpol maupun Ormas yang dengan bangga mengibarkan bendera "Penerus Masyumi". Namun sayang, semangat mereka seringkali terjebak dalam pragmatisme politik dan perebutan kursi kekuasaan. Mereka sibuk dengan urusan duniawi, namun abai terhadap ancaman paling nyata bagi umat saat ini: Bahaya Syirik Modern.

Mengapa Kita Abai pada Syirik Modern?

Syirik hari ini tidak lagi sekadar menyembah patung kayu atau batu. Syirik modern tampil lebih halus namun mematikan—dalam bentuk ideologi yang menduakan Tuhan, ketergantungan mutlak pada sistem ekonomi yang batil, hingga pemujaan terhadap figur dan jabatan yang melampaui kecintaan kepada Allah SWT, memajang gambar-gambar mahluk bernyawa padahal Hadits Nabi lantang mengatakan Malaikat Rahmat tak akan masuk ditempat yang ada gambar mahluk bernyawa dipajang! Maka kita lihat tempat itu jauh dari rahmat dan pertolongan Allah. Keluarganya suram dan tak berdaya namun tatkala menghapus gambar bernyawa keluarga itu diberkahi. Misal kerjanya santai dan main-main tapi hasilnya tak main-main. Banyak kisah nyata sudah membuktikan hal ini.

Tanpa pemurnian tauhid, keberkahan akan menjauh dari negeri ini. Inilah saatnya bagi Warga Masyumi Kultural—anda yang mencintai ruh perjuangan Natsir dan Hamka—untuk bersatu kembali. Kita perlu melampaui sekat organisasi formal dan kembali ke akar perjuangan: Menyelamatkan Tauhid.

Pesan Langit: Mimpi Muhammad Qasim sebagai Pengingat

Di tengah kegelapan fitnah akhir zaman, muncul sebuah secercah cahaya melalui pesan-pesan yang dibawa oleh Muhammad Qasim bin Abdul Karim. Pesan-pesan yang hadir melalui mimpi-mimpi yang konsisten ini bukan untuk membawa syariat baru, melainkan sebagai pengingat (tadzkirah) akan urgensi Tauhid di era modern.

Mengapa warga Masyumi kultural perlu menyimak pesan ini? Karena pesan Muhammad Qasim memiliki resonansi yang sama dengan jati diri Masyumi, yaitu pembersihan akidah dari segala bentuk kesyirikan.

Inti Pesan Mimpi Muhammad Qasim bagi Umat:

Menghindari Syirik dalam Segala Bentuk: Allah SWT menekankan bahwa kesyirikan adalah penghalang utama pertolongan-Nya. Umat Islam harus membersihkan hati, amal, dan sistem hidupnya dari menyekutukan Allah.

Urgensi Tauhid untuk Keberkahan: Tanpa tauhid yang murni, sebuah bangsa akan terus didera krisis. Kesuksesan hakiki hanya datang ketika Allah dijadikan satu-satunya sandaran.

Persiapan Menghadapi Fitnah Akhir Zaman: Mimpi-mimpi tersebut memberikan peringatan tentang tantangan besar di masa depan dan bagaimana umat harus kembali ke jalan yang lurus agar mendapatkan perlindungan-Nya.

Menjaga Kedamaian dan Akhlak: Selain tauhid, pesan tersebut menekankan pentingnya menjauhi pertikaian yang tidak perlu dan fokus pada perbaikan diri serta penyebaran pesan kebenaran.

Saatnya Bergerak!

Wajah Masyumi adalah wajah ketauhidan yang murni. Kita tidak boleh membiarkan warisan luhur ini hanya menjadi alat politik musiman yang kering dari nilai spiritual.

Kami menyerukan kepada seluruh keluarga besar Masyumi kultural di mana pun berada: Mari bersamai penyebaran pesan Tauhid ini. Keberkahan hidup pribadi, keluarga, dan bangsa hanya akan kembali jika kita berani memerangi syirik modern dan mengembalikan Allah sebagai pusat dari segala urusan kita.

Jangan biarkan api Tauhid Masyumi padam karena kelalaian kita. Mari bersatu, bergerak, dan sampaikan kebenaran ini demi menjemput pertolongan Allah yang dijanjikan.

PENJELASAN TENTANG MIMPI QASIM

Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu’alaikum.

Qasim berkata: “Semua mimpiku sangat jelas. Seolah-olah ia benar-benar berlaku di dalam kehidupan sebenar. Tapi kemudian aku terbangun dan menyedari bahawa itu semua hanyalah mimpi indah.

Bila saja aku mendapat mimpi bersama Allah ﷻ dan Nabi Muhammad ﷺ, maka aku berharap dapat melihat mimpi seperti itu sepanjang waktu.”

“Warna-warna yang pernah aku lihat di dalam mimpi belum pernah aku lihat dalam kehidupan nyata. Aku memberi markah 10/10 (kerana cantiknya).

Dan syaitan tidak akan dapat meniru Keagungan dan Kebesaran Allah ﷻ dan juga rupa bentuk Nabi Muhammad ﷺ.”

"Allah Yang Maha Berkuasa selalu muncul di dalam mimpiku. Aku tidak pernah melihat Allah ﷻ dengan mataku di dalam mimpiku. Aku hanya merasakan bahawa Allah ﷻ ada di Arsyil Adzim (Singgahsana Tertinggi).

Dan aku mendengar suara-Nya dari balik tabir. Suara itu kadang turun dari langit atau aku akan melihat cahaya yang luar biasa terang.”

“Dan terkadang suara yang luar biasa akan datang dari cahaya yang luar biasa. Setiap kali aku melihat cahaya Allah, mata aku menjadi terpaku. Tidak mungkin untuk menggambarkannya.

Aku tidak bermaksud mengatakan bahawa cahaya ini adalah Allah, tetapi cahaya Allah itu adalah versi cahaya megah yang diciptakan Allah ﷻ.”

“Allah jauh mengatasi segala-galanya untuk digambarkan sebagai cahaya. Dan Dia adalah pencipta cahaya.

Bahkan suara Allah juga sangat luar biasa. Suara Allah penuh dengan begitu banyak kasih akung dan kemurnian yang jauh mengatasi ungkapan kata-kata.

Dan suara Allah di dalam mimpiku jauh mengatasi kejadian manusia. Dan suaraNya tidak memiliki sebarang kelemahan atau pun kehabisan nafas ketika berbicara.”

 

“Di dalam setiap mimpi, aku merasa bahawa Allah lebih dekat dengan aku daripada bahagian depan otak aku dan pembuluh darah leherku. Allah tidak pernah berbicara kepadaku dengan keras.

Dia juga tidak pernah meninggikan suara-Nya dengan kemarahan atau berbicara kepada aku dengan cara yang kasar. Allah selalu berbicara kepadaku dengan sangat lembut dan damai. Walaupun aku banyak membuat dosa setiap hari...”

“Allah ﷻ dan Muhammad ﷺ tidak pernah memaksaku untuk mengikuti ajaran mereka. Dan itulah sebab aku mencintai Allah ﷻ dan Muhammad ﷺ lebih dari segala-galanya.

Allah ﷻ dan Muhammad ﷺ berbicara dengan aku dalam bahasa Urdu. Dan itu adalah bahasa utamaku.”

“Aku bersaksi bahawa tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad ﷺ adalah nabi dan utusan terakhir-Nya. Dan bahawa aku hanyalah umatnya Nabi Muhammad ﷺ. Dan aku bersaksi bahawa laknat Allah ﷻ atas para pembohong.”

#MimpiMuhammadQasim 

#akhirzaman