Pegiat Pemikiran MASYUMI Kritik Pemajangan Gambar Natsir Di Acara Komunitas Natsir Muda
Pegiat Pemikiran MASYUMI Kritik Pemajangan Gambar Natsir Di Acara Komunitas Natsir Muda
Mantan Wakil Sekjen PB HMI, sekaligus Mantan Wakil Bendahara Umum Pemuda Bulan Bintang, Abdullah Amas yang dikenal pegiat pemikiran MASYUMI menyesalkan pemajangan Gambar Muhammad Natsir padahal di acara itu ada Ketua Umum Dewan Dakwah Islam Indonesia Adian Husaini.
"Bukankah ada hadist tegas larangan pemajangan gambar bernyawa, bahwa Malaikat Rahmat tak akan masuk kalau didalam rumah ada gambar bernyawa iya kan, kalau Malaikat Rahmat tak masuk maka bagaimana datang kesejahteraan dan ini orang-orang MASYUMI dan Natsir yang ngerti agama apakah lupa dengan Hadits itu"tegas Amas.
Bukankah juga dengan viralnya Mimpi Muhammad Qasim juga telah menjelaskan pesan Tauhid agar menghentikan pemajangan gambar bernyawa
Dikutip Berita Suara Islam berikut giat Komunitas Natsir Muda
Alhamdulillah, Selasa malam (14/10) di Pendopo Walikota Bandung saya dan teman-teman bisa mengikuti acara bedah pemikiran M Natsir dan peluncuran Komunitas Natsir Muda.
Komunitas ini beranggotakan semua usia. Dan rencananya akan diluncurkan diberbagai wilayah di Indonesia. Setelah di Bandung, rencananya akan segera diluncurkan di Sumatera Barat dan Aceh.
Tadi malam, acara berlangsung sangat meriah. Lebih dari 100 orang hadir dan banyak anak muda. Selain mereka mendengarkan ceramah, mereka juga ikut bersuara untuk membentuk komunitas ini di masa depan.
KH Miftah Faridl, ulama sesepuh Bandung, menyatakan kegembiraannya dengan acara ini. Ia menyatakan bahwa banyak teladan yang bisa diambil dari Pak Natsir.
Ketika Miftah muda, ia pernah berkunjung ke rumah Pak Natsir. Ketika itu pak Natsir menyatakan kalau ingin cepat populer, kaya dan jabatan serta penjara pilihlah jadi politisi. Miftah langsung omong nggak minat. Ia kemudian menekuni dunia dakwah hingga berhasil sampai kini.
Pernah juga ia berhaji ke Mekah dengan tanpa bekal. Waktu itu ia gak tahu harus nginap dimana. Ia kemudian menghubungi pak Natsir yang saat itu jadi petinggi Rabithah ‘Alam Islami. Ia kemudian diajak pak Natsir nginap di kamarnya. Ia dibawah dan Pak Natsir di atas.
Sementara itu Dr Adian Husaini, Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), menyatakan pentingnya meneladani pak Natsir. Bukan hanya ia sebagai negarawa, dai dan guru teladan tapi ia juga seorang ayah teladan. Pak Natsir, tahun 1991 ketika istrinya meninggal ia begitu histeris. Ia begitu sayang sama istrinya. Ketika ia masih hidup, bila istrinya memanggil untuk makan, pak Natsir cepat cepat datang.
Para peserta juga menyampaikan ide-idenya untuk Komunitas Natsir Muda ini. Mereka ingin nanti dibentuk diskusi khusus tentang pemikiran Natsir soal filsafat, pendidikan, budaya, politik, negara dan lain lain. Sehingga generasi sekarang bisa mengambil teladan yang besar dari sang tokoh.
Acara yang berlangsung dari jam empat sore ditutup sampai jam 10 malam. Dalam penutupan, Walikota Bandung, Mohammad Farhan, menyambut gembira acara ini.
Menurut Farhan, pak Natsir itu niat dan tujuannya benar. Maka ketika ia berjuang dan menghadapi berbagai masalah ia tabah. Walikota juga mempersilakan komunitas ini memakai pendopo untuk acara acaranya nanti.
Dalam acara itu para peserta juga menyatakan akan aktif untuk mengampanyekan pemikiran-pemikiran pak Natsir lewat medsos yang mereka miliki.[]


Posting Komentar