Telusuri
24 C
id
  • Internasional
  • Daerah
  • Bisnis
  • Agama
  • Keluarga
  • Kontak
  • Iklan
Amas Persada News
pasang
  • Home
  • Politik
    • All
    • Politik
    • Pemerintahan
    • Pilkada
    • Tokoh Politik
  • Pemerintahan
    • Pemerintahan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Organisasi
Amas Persada News
Telusuri
Beranda Politik Tulisan Ariady Achmad Berjudul "Sufmi Dasco Ahmad: Di Balik Senyap, Ia Merajut Urat Nadi Kebangsaan"
Politik

Tulisan Ariady Achmad Berjudul "Sufmi Dasco Ahmad: Di Balik Senyap, Ia Merajut Urat Nadi Kebangsaan"

Redaksi APN
Redaksi APN
24 Apr, 2025 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp


 Keterangan Gambar : Prof. Dasco saat mendampingi Prabowo. Sangat menarik Tulisan Ariady Achmad Berjudul 

"Sufmi Dasco Ahmad: Di Balik Senyap, Ia Merajut Urat Nadi Kebangsaan"


Penulis : Ariady Achmad

Dikutip dari : Teropong Senayan.com

turut Dipublikasikan : Tim Media ATUM Institute Dan Media Online Amas Persada News


Jakarta, 24 april 2025



Pagi itu, 7 April 2025, suasana di sebuah rumah di kawasan Jakarta Pusat terasa berbeda. Tak ada sorotan kamera, tak ada pernyataan pers. Hanya senyap, kopi hangat, dan percakapan pelan di antara dua tokoh besar yang selama satu dekade berdiri di kutub berseberangan: Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri. Di balik layar pertemuan bersejarah itu, berdiri sosok yang tak banyak bicara, namun tahu betul kapan dan bagaimana simpul-simpul kebangsaan perlu dijahit kembali—Sufmi Dasco Ahmad.


Sebagian orang mengenalnya dengan berbagai julukan. Salah satunya: “Don Dasco”—frasa yang dilontarkan jurnalis senior Dhimam Abror dalam tulisannya di Harian Disway. Julukan itu mengandung nuansa mafia: licin, licik, dan penuh intrik. Tapi siapa pun yang mengenal Dasco lebih dekat tahu bahwa pria kelahiran Bandung ini jauh dari sosok “Don” ala film Hollywood. Ia lebih mirip tukang tenun: sabar, tekun, dan tahu kapan harus mengencangkan benang dan kapan melonggarkannya.



Sebagai Ketua Harian Partai Gerindra dan Wakil Ketua DPR RI, Dasco adalah salah satu figur penting dalam arsitektur kekuasaan hari ini. Tapi alih-alih tampil meledak-ledak atau mengincar panggung-panggung populer, ia justru mengambil posisi sunyi: operator senyap yang mengatur ritme kerja parlemen dan menjembatani berbagai kepentingan yang berseliweran di antara lorong-lorong kekuasaan.


"Politik itu seperti musik. Terlalu keras bikin bising, terlalu pelan bikin orang ngantuk. Kita harus tahu kapan naik, kapan turun,” ujarnya dalam sebuah diskusi tertutup yang penulis ikuti beberapa waktu lalu. Kalimat itu bukan sekadar retorika. Ia mempraktikkannya dalam kerja politik sehari-hari.


Salah satu buktinya tampak dalam proses pembahasan RUU Minerba. Di bawah koordinasinya, DPR menginisiasi rancangan undang-undang yang mengubah paradigma pengelolaan sumber daya alam. Tak lagi hanya berpihak pada korporasi besar, tapi juga membuka ruang bagi ormas keagamaan, kampus, dan pelaku UKM untuk ikut ambil bagian. Sebuah langkah yang berani—dan berisiko.



Banyak pihak mempertanyakan: mengapa harus mengubah peta distribusi ekonomi yang sudah mapan? Tapi Dasco tetap melaju. “Kalau kita mau adil, harus ada koreksi terhadap ketimpangan,” katanya tegas. RUU ini, bagi Dasco, bukan hanya soal tambang dan regulasi. Ini soal bagaimana sila kelima Pancasila—keadilan sosial—tidak berhenti di spanduk dan pidato.


Tapi politik bukan cuma soal legislasi. Ia juga soal rasa: membaca kegelisahan, meredakan ketegangan, membuka percakapan yang lama terhenti. Dalam bulan yang sama, Dasco kembali menunjukkan kemampuannya merajut simpul-simpul yang mulai longgar. Kali ini bukan di parlemen, tapi di luar: ia memfasilitasi dialog antara tokoh-tokoh yang selama ini dikenal kritis, bahkan keras terhadap kekuasaan—seperti Eggi Sudjana dan Rocky Gerung.



Pertemuan itu tak melahirkan konsensus, tapi membuka ruang. Dan dalam demokrasi yang sehat, ruang itulah yang mahal. “Kita tidak harus sepakat, tapi harus tetap sebangsa,” ucap Dasco saat membuka diskusi tersebut.


Hari ini, ketika bangsa sedang bersiap menyambut pemerintahan baru dengan tantangan lama—ketimpangan, ketidakpastian hukum, dan polarisasi sosial—kita butuh lebih banyak pemimpin yang tahu kapan bicara dan kapan mendengar. Yang tidak silau oleh lampu sorot, tapi tetap konsisten bekerja. Yang tidak mengandalkan simbol, tapi membangun substansi.


Sufmi Dasco Ahmad, dengan segala kekurangannya, adalah salah satu dari sedikit politisi yang mengerti bahwa kekuasaan bukan panggung, melainkan amanah. Dan amanah itu tak bisa dipanggul dengan gebyar. Ia harus ditunaikan dalam diam, dalam sabar, dalam kerja yang konsisten.



Karena politik sejatinya bukan soal siapa yang paling lantang. Tapi siapa yang paling tenang dalam menjaga utuhnya republik ini.

Via Politik
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Responsive Advertisement
- Advertisment -
Responsive Advertisement

Berita Pilihan

Gus Teguh Didorong Komite Nasional Mahasiswa Indonesia (KNMI) Yang Digagas KM-APN Dan Pergerakan Bersama HMI Pimpin Gerakan Pemuda Indonesia Bangkitkan Dunia Pariwisata

Redaksi APN- Juli 08, 2025 0
Gus Teguh Didorong Komite Nasional Mahasiswa Indonesia (KNMI) Yang Digagas KM-APN Dan Pergerakan Bersama HMI Pimpin Gerakan Pemuda Indonesia Bangkitkan Dunia Pariwisata
Gus Teguh Didorong Komite Nasional Mahasiswa Indonesia (KNMI) Yang Digagas KM-APN Dan Pergerakan Bersama HMI Pimpin Gerakan Pemuda Indonesia Bangkitkan Dunia …

Berita Populer

Agar Ada Greget, Prof. Yusril Didorong Ambil Alih DPP PBB

Agar Ada Greget, Prof. Yusril Didorong Ambil Alih DPP PBB

Juli 06, 2025
DPW APN Jawa Timur Usulkan Anggota DPR-RI Ratna Juwita Calon Gubernur Jatim 2030

DPW APN Jawa Timur Usulkan Anggota DPR-RI Ratna Juwita Calon Gubernur Jatim 2030

Juli 03, 2025
Menggandakan Kemakmuran: Pariwisata sebagai Katalis Ekonomi Nasional (Serial Ekonomi GT Is Me)

Menggandakan Kemakmuran: Pariwisata sebagai Katalis Ekonomi Nasional (Serial Ekonomi GT Is Me)

Juli 07, 2025

Recent Comments

Berita Pilihan

Ketua Fraksi PKS Kab PPU Kalimantan 2019-2024 Dan Kepala Dinkes Kaltim Temui Sayyid Muhammad Qasim

Ketua Fraksi PKS Kab PPU Kalimantan 2019-2024 Dan Kepala Dinkes Kaltim Temui Sayyid Muhammad Qasim

Oktober 11, 2024
Komandan Pengawas Barisan Yang Menjaga Sekitar Kita, Go A Head Tim Pengawas Intelejen DPR-RI!

Komandan Pengawas Barisan Yang Menjaga Sekitar Kita, Go A Head Tim Pengawas Intelejen DPR-RI!

Desember 05, 2024
Banteng Pusing, Kunjungan Prabowo Kejutkan 2 Kandang PDIP Di Pilkada, Dari Bali Lanjut Temui Jokowi Di Solo

Banteng Pusing, Kunjungan Prabowo Kejutkan 2 Kandang PDIP Di Pilkada, Dari Bali Lanjut Temui Jokowi Di Solo

November 04, 2024

Trending News

Agar Ada Greget, Prof. Yusril Didorong Ambil Alih DPP PBB

Agar Ada Greget, Prof. Yusril Didorong Ambil Alih DPP PBB

Juli 06, 2025
DPW APN Jawa Timur Usulkan Anggota DPR-RI Ratna Juwita Calon Gubernur Jatim 2030

DPW APN Jawa Timur Usulkan Anggota DPR-RI Ratna Juwita Calon Gubernur Jatim 2030

Juli 03, 2025
Menggandakan Kemakmuran: Pariwisata sebagai Katalis Ekonomi Nasional (Serial Ekonomi GT Is Me)

Menggandakan Kemakmuran: Pariwisata sebagai Katalis Ekonomi Nasional (Serial Ekonomi GT Is Me)

Juli 07, 2025
Amas Persada News

About Us

Amas Persada News Menyajikan Berita Akurat dan Terpercaya, Enak dibaca dan Mendobrak Fakta

Contact us: amaspersadanews@gmail.com

Follow Us

© Copyright Amas Persada News 2024 apn
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Sanggah/Jawab
  • Iklan
  • Syarat dan Ketentuan
  • Kontak