Hindari Syirik, Selanjutnya Baca Pesan Allah Dalam Mimpi Sayyid Qasim Tentang Mesin-Mesin Jahat

 Qasim: "The main message of my dreams is to avoid shirk and it's form (shirk modern too)"

Qasim: "Pesan utama dari mimpi saya adalah menghindari syirik dan bentuknya (syirik modern juga)"

Allah: "Qasim I helping you just because you try your best to avoid shirk and it's form (shirk modern too)"

Allah: "Qasim, AKU membantu Anda hanya karena Anda mencoba yang terbaik untuk menghindari syirik dan bentuknya (syirik modern juga)"

Allah: "Qasim I will never ever forgive that shirk (and its form *shirk modern too*) on the day of qiyamah"

Allah: "Qasim, AKU tidak akan pernah memaafkan syirik itu (dan bentuknya *syirik modern juga*) pada hari qiyamah"

Qasim: "so, we Muslims take it (shirk and it's form *shirk modern too*) very lightly but Allah take it very seriously"

Qasim: "jadi, kami umat Islam menganggapnya (syirik dan bentuknya *syirik juga modern*) dengan sangat ringan tetapi Allah menganggapnya sangat serius"

*Mesin-Mesin Yang Jahat*

Mimpi Muhammad Qasim 

22 Agustus 2015

Aku melihat ada kekacauan dan kerusuhan dimana-mana. Dan semua muslim sibuk dengan diri mereka sendiri. Lalu aku sampai ke suatu tempat dimana kekuatan-kekuatan jahat sedang merencanakan sesuatu (makar). Mereka berkata, “Karena umat muslimin sedang sibuk dengan kehidupan mereka sendiri, mereka tidak akan bisa menyelamatkan diri. Dan kita akan menghancurkan setiap orang dari mereka, dan memperlihatkannya kepada dunia bahwa apa yang tengah kita lakukan ini kelihatannya adalah untuk kedamaian.” 

Setelah itu mereka mulai membuat mesin-mesin yang kuat satu demi satu. Aku pikir, “Betapa tidak ada seorang pun yang memungkinkan untuk bertempur melawan mesin mesin yang kuat dan berbahaya ini.” Ketika mereka telah menyelesaikan pembuatan mesin-mesin itu, aku kembali. Mesin-mesin tadi terbang sangat tinggi di udara dan mesin mesin itu mulai saling baku tembak antara satu sama lain.

Kita, umat muslimin, terjebak di tengah-tengah baku tembak tersebut padahal semua bangunan-bangunan kita dan perniagaan-perniagaan kita berada disana. Dan terdapat sebuah tembok yang begitu besar yang menghalangi dunia untuk dapat melihat apa yang sedang terjadi. Maka mereka(para kekuatan jahat tersebut) menunjukkan pada dunia betapa kuatnya mesin-mesin mereka dan betapa dua kelompok tengah saling bertempur satu sama lain. Padahal sebenarnya, pada kenyataannya mereka hanya merupakan satu kelompok yang sedang menghancurkan umat muslim beserta rumah-rumah umat muslimin.

Kekuatan-kekuatan jahat tersebut mengatakan kepada dunia bahwa, “Suatu kelompok di antara umat muslimin memiliki mesin-mesin yang sangat kuat,” dan mereka juga mengatakan bahwa “Kita harus menghancurkan mereka, kalau tidak mereka akan menghancurkan kedamaian dunia.” Padahal semua itu adalah kebohongan-kebohongan yang mengerikan belaka, sedangkan seluruh mesin-mesin itu adalah kepunyaan dari kekuatan-kekuatan jahat tersebut. Itu semua hanyalah suatu dalih yang buruk sekali untuk membantai umat muslimin dan diperlihatkan kepada dunia sebagai suatu keluhuran.

Aku mengumpulkan beberapa orang dan bertanya pada mereka “Bagaimana cara kita mengalahkan mereka? Dikarenakan perang ini, kita akan benar-benar binasa.” Kita, umat muslimin, tidak mengetahui apa yang harus dilakukan dan semua orang terus mencoba untuk bersembunyi namun tetap saja kita senantiasa terbunuh.

Kemudian cahaya dari Allah keluar dari telunjuk tangan kananku, namun itu belum cukup untuk menghancurkan mesin-mesin tersebut. Sehingga aku berkata, “Wahai Allah, lakukanlah sesuatu, jika tidak kami akan mendapat kebinasaan. Rumah-rumah kami telah dihancurkan dan banyak di antara kami yang telah terbunuh. Kami sedang dihinakan di seluruh dunia.” Maka Allah meningkatkan cahaya-Nya dengan begitu banyak sehingga aku merasa yakin bahwa dengan cahaya ini aku akan menghancurkan mesin mesin tersebut. 

Tatkala aku keluar untuk memerangi mesin-mesin tersebut ,pakaianku berganti. Kemudian aku berkata kepada diriku, “Qasim, inilah waktunya untuk menghancurkan mesin-mesin itu.” Aku mulai berlari, dan kemudian berlari di udara dengan rahmat Allah. Aku saling berhadap-hadapan dengan mesin-mesin itu, dan aku melemparkan cahaya dari Allah. Apa yang membuatku keheranan adalah mesin-mesin itu tidak sanggup menahannya meski dalam sedetik pun dan benar-benar meleleh habis.

Kemudian aku kembali dan seluruh umat muslimin keluar dari tempat mereka dan begitu bahagia, dan berkata, “Allah benar-benar telah menyelamatkan kita dan telah melindungi kita.” Aku berkata kepada mereka, “Allah bersama kita dan kalian seharusnya tidak pernah ketakutan kembali.”