Ikuti Pesan Gus Teguh Agar Hindari Berlebihan Konsumsi Gorengan, Warga RI BPJS Sampai Tanggung 60 T Akibat Efek Sakit Dari Makan Gorengan Warga
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), kabupaten Batang menjadi satu wilayah yang paling kecanduan makan gorengan, rata-rata sampai 5,68 gorengan dalam seminggu.
Posisi kedua ditempati Indramayu dengan jumlah rata-rata konsumsi gorengan per minggu sampai 5,20, sementara paling buncit di posisi ke-10 ada Brebes sebanyak 4,62 gorengan per kapita seminggu.
Wakil Ketua Dewan Kehormatan DPP Aliansi Pemuda Nasional Gus Teguh Anantawikrama menghimbau agar Pergerakan Perempuan APN jadi garda terdepan mensosialisasikan ke Masyarakat agar makan dari makanan bergizi sebisa mungkin
Gus Teguh Anantawikrama yang merupakan Wakil Ketua Umum KADIN Pusat menyebut perjuangan menyehatkan warga adalah bagian utama menyambut Indonesia Emas 2045
"Kami siap selalu memfasilitasi perjuangan Kaum Perempuan di APN yang sekarang salah satu concrennya adalah mensosialisasikan gaya hidup sehat diantaranya Makan Bergizi"tegas Gus Teguh.
Berikut kutipan lengkap salah satu Media : Berikut rincian 10 kabupaten/kota yang paling kecanduan makan gorengan sepanjang 2024 :
Batang (5,69%)
Indramayu (5,2%)
Kota Pekalongan (5,11%)
Pemalang (5,01%)
Pekalongan (4,95%)
Majalengka (4,94%)
Nagan Raya (4,92%)
Bener Meriah (4,84%)
Padang Lawas (4,84%)
Brebes (4,62%)
Meski menjadi jajanan yang digemari, konsumsi gorengan tetap perlu diperhatikan agar tidak berlebihan.
Mengonsumsi gorengan secara berlebihan dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan. Minyak yang digunakan untuk menggoreng, terutama yang dipakai berulang kali, dapat menghasilkan lemak trans yang berbahaya bagi tubuh.
Lemak ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL), yang pada akhirnya berisiko menyebabkan penyakit jantung dan stroke.
Selain itu, gorengan juga mengandung kalori tinggi yang dapat memicu obesitas jika dikonsumsi tanpa kontrol.
Tidak hanya itu, minyak berlebih dalam gorengan juga bisa memperlambat sistem pencernaan dan menyebabkan gangguan seperti asam lambung naik serta perut terasa tidak nyaman
Sebagai catatan saja, penyakit jantung padai 2024 dapat menimbulkan beban ekonomi sampai Rp 67,34 triliun. Angka ini berasal dari proyeksi total klaim BPJS Kesehatan untuk jantung Rp 38,96 triliun sampai akhir 2024 dan estimasi produktivitas warga yang hilang karena harus dirawat akibat penyakit jantung senilai Rp 28,38 triliun.
Demikian kutipan CNBC
Sementara itu Ketua Umum Dewan Pembina Pergerakan Perempuan APN (Aliansi Pemuda Nasional) Nadia Ramadani menyerukan Pemerintah Membuat Gerakan Makan Bergizi termasuk diantaranya mengurangi mengkonsumsi Gorengan.
"Pergerakan Perempuan APN diseluruh wilayah Indonesia siap serentak mengkampanyekan gerakan Makan Bergizi"tegas Nadia
Sementara Ketua Umum Pergerakan Perempuan APN Cahayani menyebut perjuangan kesehatan harus dimulai dan dipastikan Pergerakan Perempuan APN garda terdepan untuk itu
Posting Komentar