Erdogan Berpotensi Dibunuh Pasca Politik-Keamanan Turki Buram Disertai Pasar Saham Memburuk Selanjang Sejarah Pasca Wali Kota Istanbul Turki Ditangkap Polisi
ISTANBUL-Amas Persada News-Wali Kota Istanbul, Turki, Ekrem Imamoglu resmi ditangkap dan didakwa atas tuduhan korupsi. Imamoglu yang merupakan rival Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, ditahan pada Rabu (19/3/2025), beberapa hari sebelum dia dijadwalkan untuk dipilih sebagai kandidat presiden 2028.
Imamoglu yang tak terima dituduh korupsi, memprotes penahanannya dalam salah satu
aksi protes terbesar di Turki, selama lebih dari satu dekade. Aksi demo itu telah berlangsung selama empat malam.
Erdogan mengutuk kerusuhan tersebut. Dia menuduh partai oposisi Imamoglu, Partai Rakyat Republik (CHP), mencoba mengganggu perdamaian dan memecah belah rakyat Turki.
Di luar kantor wali kota di Istanbul, sebelum protes benar-benar dimulai, gas air mata menggantung di udara. Seiring bertambahnya jumlah massa demo di sepanjang malam, peserta aksi sulit bernapas. Peluru demi peluru ditembakkan aparat untuk membubarkan demonstran.
Sambil meneriakkan "hak, hukum, keadilan", masyarakat Turki dari berbagai kalangan usia menentang larangan pemerintah untuk berkumpul. Mereka memprotes penahanan Imamoglu, yang dinilai melanggar hukum.
Kepada BBC, seorang perempuan muda yang berpakaian hitam dan mengenakan masker wajah, mengaku tidak melakukan aksi demo hanya karena alasan politik atau karena ia mendukung oposisi. Dia bilang, tujuannya adalah untuk membela demokrasi.
"Saya di sini untuk keadilan, saya di sini untuk kebebasan. Kami adalah orang-orang bebas. Orang-orang Turki tidak dapat menerima ini. Ini bertentangan dengan perilaku dan budaya kami," kata dia.
Seorang perempuan lain, yang membawa serta putranya yang berusia 11 tahun ke aksi demo tersebut, mengaku khawatir dengan masa depannya.
"Hidup di Turki makin hari makin sulit. Kami tak bisa mengendalikan hidup. Kami tak bisa memilih siapa yang kami inginkan. Tak ada keadilan sejati di sini," ungkapnya.
Di Ankara dan Izmir, polisi mengerahkan meriam air untuk melawan pengunjuk rasa. Selama empat malam terakhir, ribuan orang turun ke jalan di seantero Turki dalam aksi demo yang sebagian besar berlangsung damai.
Pihak berwenang mencoba meredam demonstrasi jalanan dengan larangan empat hari untuk semua pertemuan di Istanbul, yang diperluas ke Ankara dan Izmir saat protes menyebar ke seluruh negeri.
Sejak Kamis (20/3/2025), polisi antihuru-hara telah berulang kali bentrok dengan pengunjuk rasa. Mereka terlihat menembakkan gas air mata dan meriam air ke arah kerumunan demonstran.
Pihak berwenang Turki mengumumkan, sebanyak 343 orang di seluruh negeri ditangkap pada Jumat (21/3/2025) malam, di hari ketiga protes.
Imamoglu dianggap sebagai salah satu pesaing politik Erdogan yang paling tangguh. Dia adalah satu-satunya orang yang maju dalam pemilihan calon presiden CHP, yang akan berlangsung pada Minggu (23/3/2025).
Namun, pada Rabu (19/3/2025), Imamoglu menjadi salah satu dari lebih dari 100 orang, termasuk politisi, jurnalis, dan pengusaha lainnya, yang ditahan sebagai bagian dari penyelidikan.
Sehari sebelum penangkapannya, Universitas Istanbul mengumumkan akan mencabut gelar Imamoglu karena dugaan penyimpangan. Langkah ini diyakini akan melemahkan pencalonan Imamoglu sebagai presiden.
Menurut konstitusi Turki, presiden harus menyelesaikan pendidikan tinggi untuk memegang jabatan.
Erdogan telah menjabat selama 22 tahun terakhir, baik sebagai perdana menteri maupun presiden Turki. Namun, karena batasan masa jabatan, Erdogan tidak dapat mencalonkan diri lagi pada tahun 2028. Kecuali, dia mengubah konstitusi.
Tokoh oposisi mengatakan, penangkapan Imamoglu bermotif politik. Namun, Kementerian Kehakiman mengkritik mereka yang mengaitkan Erdogan dengan penangkapan tersebut, dan bersikeras pada independensi peradilan mereka.
Dalam Viralnya Pesan Allah dan Muhammad dalam Mimpi Muhammad Qasim, Keruntuhan Turki adalah keniscayaan yang pasti terjadi bahkan Erdogan bisa terbunuh
Sementara itu Presiden DPP Ikhwanul Muslimin (IM) Abdullah Amas mendesak Erdogan kembali ke Garis perjuangan Tauhid.
"Ikwanul Muslimin mendorong Erdogan membawa Turki memusnahkan segala bentuk syirik modern yang membuat Turki makin bergerak ke arah kegelapan, Penangkapan Tokoh Oposisi Tak akan menyelesaikan Masalah bahkan berpotensi Erdogan dibunuh"tegas Amas
Posting Komentar