Breaking News : Prof.Dasco Kecam Penembakan WNI oleh Aparat Maritim Malaysia
Aparat maritim Malaysia menembak 5 orang pekerja migran Indonesia di perairan Tanjung Rhu hingga menyebabkan satu orang di antaranya tewas. Wakil Ketua DPR Sufmi Prof.Dasco Ahmad mengecam peristiwa itu
"Kami menyayangkan dan mengecam tindakan berlebihan (excessive use of force) yang dilakukan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM), otoritas maritim Malaysia, yang telah menewaskan 1 orang WNI tersebut," ujar Prof. Dasco dalam keterangannya, Senin (27/1/2025).
Prof.Dasco turut berbelasungkawa atas meninggalnya satu WNI. DPR, jelas Prof.Dasco, akan memanggil Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) untuk mengkonfirmasi insiden berdarah.
Selain itu, ia meminta Kementerian Luar Negeri dan Kementerian P2MI menempuh langkah-langkah diplomatik guna mengungkap insiden tersebut secara tuntas dan transparan. Ia turut mendorong Kementerian Luar Negeri RI melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur untuk mengirim nota diplomatik kepada pemerintah Malaysia terkait insiden penembakan itu.
"Kami mendorong Kementerian P2MI untuk: 1. Membentuk tim investigasi untuk mengungkap insiden berdarah tersebut secara transparan. 2. Melakukan pendampingan hukum terhadap korban penembakan. 3. Mengatur pemulangan jenazah korban penembakan untuk dimakamkan di kampung halamannya," jelas Prof.Dasco.
Diketahui, pekerja migran asal Indonesia ditembak di perairan Tanjung Rhu pada Jumat (24/1/2025). Hal ini dikabarkan langsung oleh Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani dalam konferensi pers, Minggu (26/1).
"Sikap kami, Kementerian P2MI mengecam tindakan atau penggunaan kekuatan berlebihan oleh Otoritas Maritim Malaysia terhadap 4-5 orang pekerja migran yang telah menyebabkan satu korban meninggal dunia dan empat lainnya luka-luka," ujar Christina.
Sementara, KBRI di Kuala Lumpur telah mengirimkan nota diplomatik meminta agar peristiwa penembakan terhadap 5 WNI itu diselidiki.
Posting Komentar