Pilkada 2024, Gerindra Taklukkan Jawa Dan Bara Semangat Jamu Tolak Banteng
Keterangan Foto : Prof. Dasco, Ketua Harian DPP Partai Gerindra
Oleh : Abdullah Amas (Direktur Eksekutif ATUM Institute)
Ramai di FYP adalah spirit menolak Banteng menggema dashyat. Seakan warga Tiktok mencurahkan spirit pilih Jagoan yang tak didukung Banteng. Akun-akun menolak Banteng dan fokus pada isu penenggelaman PDIP di Pilkada demikian marak.
Sementara Banteng, banyak tampil jumawa, sebetulnya termasuk di luar jawa seperti di Kalimantan Timur misalkan jagoan Banteng tampil membusungkan dada bahwa dia adalah Gubernur berpengalaman, di DKI Jakarta, Rano yang gandeng Pramono bertanya setengah memancing ke wartawan bahwa kalau wartawan ke rumah dia berarti wartawan itu tentu yakinkan kalau dia menang? Waduh, Wagubnya banyak ngoceh sementara Cagubnya Pramono sedang pusing karena Massa mendemo KPK hampir setiap saat mengusut dugaan korupsi E-KTP Pramono belum ditambah tweet-tweet lama Pramono Anung yang tak sopan ke Publik.
Di Jateng Andhika niru kakaknya yaitu Ganjar dengan pamer kemesraan dengan istri. Jualan romantisme jelas tak laku sebetulnya toh Kakaknya si Ganjar jualan itu dapatnya cuma batre lowbet 16 persen. Si Mahfud MD Cawapres Ganjar kini hampir tiap hari muja - muji Prabowo. Usia Mahfud MD sudah tua harusnya mikir tanpa jabatan pun Mahfud MD bisa berkarya. Ya misal jaga kuda di Hambalang tuh Mahfud daripada sekarang hampir seperti pengemis cinta muja muji karena tak jua diajak gabung Pemerintahan sementara saat Pilpres apa saja diomongkan Mahfud MD
Di Jatim Risma sudah kelabakan menghadapi Khofifah. Entah karena sudah ketemu staf Risma atau tidak. Sebuah organisasi kemahasiswaan Islam mendemo Pemprov Jatim yang tentu saja ingin memojokkan incumbent dengan isu tertentu, harusnya organisasi mahasiswa itu demo kasus dugaan KKN anak Bu Risma saja. PDIP kewalahan ngurus pemenangan Risma. Said Abdullah si gundul malah milih Calon Bupati Gagal di barisan utama Tim sukses. Sementara PDIP juga bertambah sedih sejumlah Kadernya yang maju Pilkada di Jatim cari aman suara dengan ikut mendampingi Khofifah di Kampanye-kampanye Khofifah meski alasannya untuk menghormati partai pendukung mereka yang lain bila dilihat skala pilgub partai-partai itu ke Khofifah. Tapi penampilan dan pujian Eri Cahyadi dan Ipin Cabup Trenggalek ke Khofifah menunjukkan lonjongnya loyalitas mereka ke Banteng. Toh tanpa Banteng pun mereka tetap melaju
Di Banten, Andra Soni mendapatkan dukungan kuat dan solid ummat dimana suara ke Andra Soni ke Banten sangat mustahil mendapat kelipatan suara dari Massa PKS yang selama ini dikenal memberi suara dua kali lipat melebihi hasil survey ketika hari pemilihan. Endorsmen artis seperti Raffi Ahmad, Inara dan lainnya juga menopang kemenangan Andra Soni.
Prabowo dan Jokowi adalah dua kesatuan yang teruji membuat banteng rata dengan tanah jadi bubur kacang ijo dengan dukungan gabungan dua Tokoh tersebut. Kita juga paham bahwa mesin Partai Gerindra juga paten termasuk organisasi sayapnya seperti PPIR, PAPERA dan lainnya.
Getaran kemenangan Gerindra juga terasa di Pilkada daerah tingkat II Di Jatim. Gus Fawait Tokoh Gerindra Jember dan Ketua DPC Gerindra Kabupaten Pasuruan jadi idola warga disana karena tetap rendah hati meski di saat debat dan di lapangan beberapa kali diserang Kandidat lain.
Jawa adalah kunci dan kita tahu bagaimana hebatnya Prabowo, Jokowi dan Prof. Dasco mengunci Jawa di Pilpres lalu sampai banteng nangis teriak-teriak sampai tekanan darahnya rendah. 16 persen adalah tanda jelas bahwa mesin Banteng lumpuh di Pilpres lalu begitu juga di Jawa
Yang pasti spirit melawan Banteng merupakan Jamu yang sedang dinikmati warga Jawa yang ingin enak Jaman Gerindra. Piye To yang lain ga cari aman saja seperti Bambang Pacul yang sudah jelas di Poadcast lalu bilang Komandan sana hebat mampu menggerakkan badai sekuat itu sampai Seluruh Kabupaten/Kota
Posting Komentar