Membaca Psikologis Tebar Imut Anies-Mahfud Ke Prabowo
Oleh : Abdullah Amas (Direktur Eksekutif ATUM Institute)
Dua-duanya menebar pesona imut memuji Prabowo. Mahfud MD sudah kehilangan simpati. Di kampungnya saja keok, Anies apalagi. Para relawan diluar dibiarkan kepanasan. Relawannya di Pilgub ada yang ke Kandidat A ada pula ke kandidat B. Keleleran dan auto pilot. Relawannya terbelah jadi tiga, ada yang mau buat Partai Baru, ada yang mau gabung ke Partai yang sudah lolos kemenkumham dan ada yang cukup ormas. Sisa kekuatan Anies dipakai kandidat pilkada yang juga sama pusingnya dengan Anies.
Anies dan Mahfud MD berhak pusing. Partai pendukung sudah melupakan mereka, ada yang nyesel pula. Potensi masuk susah, terlalu menusuk ucapan dua sosok biopolar ini di Pilpres lalu yang membuat situasi panas. Kalau mau dipake lagi khawatir nusuk lagi maklum sudah tabiat.
Dua-duanya pernah bersinar dari Gerindra, Mahfud MD pernah ditunjuk jadi Ketua Tim Prabowo-Hatta, Anies pernah dimenangkan habis-habisan duit Prabowo dan militansi relawan Gerindra.
Beralih Ke Gerindra
Dengan sikap melemahnya kedua tokoh itu bisa jadi basis utama mereka berdua sadar bahwa suara kedua manusia ini suara kepentingan dan itu membuat pemilih mereka melihat Gerindra yang lebih mendahulukan karya nyata dan kesetiaan.
Kemenangan Gerindra adalah kemenangan kesetiaan dan sosok berkepribadian utuh yang bila bilang A maka A juga tindakannya. Penting dalam politik kesetiaan.
Gerindra berhasil menunjukkan kesetiaan dalam sikap lahir bathin pada Jokowi, Ummat dan rakyat maka kemenangan hadir dan selamanya
Posting Komentar