Profesionalisme Kabinet Baru, PDIP Dan Jokowi, Tiga Hal Menarik Dalam Sorotan ATUM Institute

 Sebelas hari jelang pelantikan Presiden RI, Prabowo Subianto memberikan sedikit bocoran mengenai susunan kabinet pemerintahannya.

Seperti diketahui, Prabowo akan dilantik sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024 mendatang menggantikan Joko Widodo (Jokowi).

Prabowo mengatakan menteri-menterinya nanti banyak diisi oleh menteri Jokowi saat ini.

"Kalau orangnya masih bagus pasti kita minta untuk ikut lagi," ujar Prabowo saat menyampaikan sambutan dalam acara BNI Investor Daily Summit di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2024).

Prabowo mengatakan punya visi yang sama dengan Jokowi mencari orang terbaik untuk mengisi kabinet pemerintahannya.

"Kita tidak memikirkan orang tuanya siapa, agamanya apa, sukunya apa, rasnya apa. Dia mampu atau tidak, dia bisa atau tidak, dia berjuang atau tidak. Mampu nggak dia deliver, mampu nggak dia berbuat yang terbaik untuk bangsa dan rakyat, nah itu yang kita cari," ujarnya.

Dia memastikan transisi kekuasaan  sangat lancar, sangat muda.

"Saya sebagai presiden terilih merasa bahwa saya adalah bagian dari tim Pak Joko Widodo. Saya memimpin koalisi Indonesia Maju yang terdiri dari partai-partai yang ikut timnya Pak Jokowi," ujar Prabowo.

Ada Nama Sri Mulyani dan Kader PDIP

Terpisah, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani memastikan calon menteri telah dipanggil oleh Prabowo Subianto.

"Orang dan nomenklatur sudah mulai disusun dan bahkan sudah mulai ada yang dipanggil," kata Muzani di gedung DPR MPR RI Jakarta, siang tadi.

Termasuk nama Menteri Keuangan RI Sri Mulyani dikabarkan akan masuk kembali di dalam kabinet pemerintahan Prabowo Subianto.

Ahmad Muzani mengatakan menteri yang berkinerja baik dalam kabinet Jokowi akan dipakai lagi dalam kabinet Prabowo.

Sementara itu Direktur ATUM Institute Abdullah Amas menyebut Presiden terpilih Prabowo memiliki kesamaan dengan Jokowi yaitu pintar membaca orang 

Kedua, Prabowo dan Jokowi sama sama pekerja keras dan sudah lama mengenal baik orang profesional baik di Partai maupun luar Partai

"Ketiga makin gemuknya orang gabung ke pemerintahan demi persatuan, makin terjaga harmoni dan itu sama seperti yang diinginkan Prabowo dan Jokowi"tegasnya

Terlebih KIM adalah cita-cita keberlanjutan dari Koalisi Besar Jokowi cuma PDIP, PKB dan NasDem sempat keluar dan kini semua berpotensi bersatu dalam Kabinet Jokowi di tambah PKS.

Keempat dengan terlibatnya orang lama Jokowi yang punya aset pengetahuan luar biasa dari pengalamam sebelumnya akan semangat sinkronisasi pemerintahan.