Telusuri
24 C
id
  • Internasional
  • Daerah
  • Bisnis
  • Agama
  • Keluarga
  • Kontak
  • Iklan
Amas Persada News
pasang
  • Home
  • Politik
    • All
    • Politik
    • Pemerintahan
    • Pilkada
    • Tokoh Politik
  • Pemerintahan
    • Pemerintahan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Organisasi
Amas Persada News
Telusuri
Beranda Agama Dokter Jaya Mualimin : Jokowi, Gibran adalah Anugrah, Takdir dari Allah SWT Bagi Indonesia, Transisi Menuju Masa Penghujung Zaman
Agama

Dokter Jaya Mualimin : Jokowi, Gibran adalah Anugrah, Takdir dari Allah SWT Bagi Indonesia, Transisi Menuju Masa Penghujung Zaman

Redaksi APN
Redaksi APN
28 Okt, 2024 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp







 Oleh: 

Jaya Mualimin


Takdir yang telah ditetapkan Allah SWT tersimpan dalam Ummul Kitab atau Lauhul Mahfudz, sebagaimana diterangkan dalam firman-Nya melalui Al-Qur'an surat Ar-Ra'd ayat 39:


يَمْحُوا۟ ٱللَّهُ مَا يَشَآءُ وَيُثْبِتُ ۖ وَعِندَهُۥٓ أُمُّ ٱلْكِتَٰبِ


Artinya: "Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauhul Mahfuzh)." (QS Ar-Ra'd: 39).

Dalil tentang Takdir dalam Al-Qur'an

1. Surat Al-An'am Ayat 59

وَعِندَهُۥ مَفَاتِحُ ٱلْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَآ إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِى ظُلُمَٰتِ ٱلْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ


Artinya: "Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauhul Mahfudz)." (QS Al-An'am: 59).


2. Surat Yunus Ayat 61

وَمَا تَكُونُ فِى شَأْنٍ وَمَا تَتْلُوا۟ مِنْهُ مِن قُرْءَانٍ وَلَا تَعْمَلُونَ مِنْ عَمَلٍ إِلَّا كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُودًا إِذْ تُفِيضُونَ فِيهِ ۚ وَمَا يَعْزُبُ عَن رَّبِّكَ مِن مِّثْقَالِ ذَرَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فِى ٱلسَّمَآءِ وَلَآ أَصْغَرَ مِن ذَٰلِكَ وَلَآ أَكْبَرَ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ


Artinya: "Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauhul Mahfuzh)." (QS Yunus: 61).


3. Surat Al-Hadid Ayat 22

مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فِىٓ أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَآ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ


Artinya: "Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (QS Al-Hadid: 22).


4. Surat Al-Hajj Ayat 70

أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِى ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ ۗ إِنَّ ذَٰلِكَ فِى كِتَٰبٍ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ


Artinya: "Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi? Bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauhul Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah." (QS Al-Hajj: 70).


5. Surat At-Talaq Ayat 3

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا


Artinya: "Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS At-Talaq: 3).


6. Surat Al-Furqan Ayat 2

ٱلَّذِى لَهُۥ مُلْكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ شَرِيكٌ فِى ٱلْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَىْءٍ فَقَدَّرَهُۥ تَقْدِيرًا


Artinya: "Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya, dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya." (QS Al-Furqan: 2).


7. Surat Al-A'la Ayat 1-3

سَبِّحِ ٱسْمَ رَبِّكَ ٱلْأَعْلَى. ٱلَّذِى خَلَقَ فَسَوَّىٰ. وَٱلَّذِى قَدَّرَ فَهَدَىٰ


Artinya: "Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi, yang menciptakan dan menyempurnakan (penciptaan-Nya), dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk." (QS Al-A'la: 1-3).


Dalil tentang Takdir dalam Hadits Rasulullah SAW

1. Hadits Pertama

Ibnu Rajab menukil dari Shahih Muslim bahwasannya disebutkan hadits dari Abdullah bin Amr RA dari Rasulullah SAW yang bersabda:


"Sesungguhnya Allah telah menciptakan takdir-takdir seluruh makhluk lima puluh tahun sebelum menciptakan langit dan bumi." (HR Muslim No. 2653).


2. Hadits Kedua

Dalam Shahih Muslim juga disebutkan hadits dari Jabir RA bahwa seseorang bertanya kepada Nabi SAW:


"Wahai Rasulullah, perbuatan hari ini sesuai dengan apa? Apakah sesuai dengan sesuatu yang pena-pena telah kering dengannya dan takdir-takdir berlangsung dengannya ataukah sesuai dengan sesuatu yang akan datang?"


Nabi SAW menjawab "Tidak, namun sesuai dengan apa yang pena-pena telah kering dengannya dan takdir-takdir telah berlangsung."


Orang tersebut berkata, "Kalau begitu, untuk apa perbuatan itu?" Nabi SAW lalu bersabda, "Berbuatlah kalian, karena segala hal dipermudah kepada apa yang diciptakan untuknya." (HR Muslim No. 2648).


3. Hadits Ketiga

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Ubadah bin Ash-Shamit RA, Nabi SAW pernah bersabda:


"Sesungguhnya yang pertama kali diciptakan Allah adalah pena kemudian Allah berfirman (kepada pena), 'Tulislah.' Lalu sejak saat itu, terjadilah sesuatu sejak ditakdirkan hingga Hari Kiamat." (HR Imam Ahmad, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi).


Kata-kata Nasihat Ali bin Abi Thalib RA untuk Memotovasi Kita.


1. "Hidup ini adalah perjalanan takdir, janganlah menyalahkan orang lain jika takdirmu kurang baik."


2. "Setiap takdir dapat berubah jika kita berbuat baik dan berdoa kepada Tuhan."


3. "Takdir adalah jalan yang Tuhan tetapkan untuk kita, jadi jalanilah dengan ikhlas."


4. "Tidak ada yang bisa merubah takdir, tapi kita bisa mengubah cara kita meresponsnya."


5. "Jadilah pribadi yang tenang menghadapi takdir, agar hidupmu tidak dipenuhi dengan kegelisahan."


6. "Takdir datang seakan tidak sempurna, tapi kita yang membuatnya sempurna dengan sikap positif."


7. "Terimalah takdirmu dengan rendah hati, karena kehidupan ini adalah perjalanan yang terus berubah."


8. "Takdir adalah cermin dari diri kita sendiri, jika ingin berubah, maka perubahan itu harus datang dari diri kita."


9. "Hidup ini singkat, jangan sampai terbuang karena terlalu sibuk mencela takdir."



Pembukaan

Pelajaran Takdir Pertama Iblis yang Terkutuk dan Malang


Ketika Iblis protes dan tidak bersujud kepada Adam AS, maka gugurlah semua amal ibadah dan totalitas pengabdian yang telah dilakukan ribuan tahun karena tidak mau menerima takdir Alloh SWT. Semua amalan tertolak karena menentang perintah dan keputusan Allah SWT. Berbeda dengan Malaikat yang awalnya memprotes dan pada akhirnya para Malaikat bersujud dihadapan Adam AS karena Allah telah membuat rencana terhadap alam ini dan mereka tidak mengetahui apa-apa yang telah ditakdirkan kepada mereka.

Allah SWT berfirman,


وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ - 30


Artinya: "(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang kamu tidak mengetahui" ( QS. Al Baqoroh; 2:30).


Iblis adalah Ahli Ibadah dan Sombong


Siapa yang bisa menandingi ibadah ritualnya iblis kepada Allah SWT, mereka totalitas kepada Allah SWT dikarenakan satu ujian dengan kesombongannya kepada Allah SWT. Iblis tidak menerima takdir, tidak ridho atas ketetapan Allah pada akhirnya mereka terlempar dari rahmat Allah SWT. 


Firman Allah SWT surat al Hijr:

Ia (Iblis) berkata, “Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk." Dia (Allah) berfirman, “(Kalau begitu) keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk, dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari Kiamat.” ”(QS. Al Hijr [15]: 33-39)


Iblis sekalipun memiliki ketaatan kepada Allah SWT, namun kesombongannya hal tersebut yang membuatnya menjadi penghuni neraka. Makhluk tidak pantas menyandang kesombongan karena semua kelebihan dalam diri mahluk merupakan karunia dari Allah SWT.  Manusia pun demikian ketika mereka mempunyai sifat kesombongan maka mereka akan terlempar dari rahmat Allah SWT.


Syeh Muhammad bin Abdul Karim dalam "Mausuah al-Kisanzan" mengutip perkataan Syeh Muhammad bin Ali al-Ilmi mengatakan bahwa sumber kesombongan berawal ketika merasa dirinya lebih hebat, sifat keakuannya masih sangat melekat dalam badannya.


“Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Menjawab iblis “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.” (QS. Al Araf ayat 12)


Ikhlas Menerima Takdir


Namun jika kita ikhlas berpijak ditempat dan momentum yang Allah beri serta dengan ridho dari apa yang telah Allah karuniai, bersyukur atas apa yang ada sampai saat ini dalam posisi dan keadaan situasi bagaimanapun. Maka ridho Allah akan menyertai kita untuk melangsungkan kehidupan kita. 


Bersyukur dengan Ketetapan Allah

Ketika umat Islam Indonesia dan dunia ini telah mengaplikasikan ridho atas ketetapan Allah SWT, maka akan terciptanya hati yang senantiasa ikhlas pada setiap ketentuan Allah SWT. Kita akan menjadi hamba Allah yang dimuliakan Allah SWT karena mendapatkan ridho-Nya. Semoga kita semua menjadi hamba-hamba Allah yang pandai bersyukur atas nikmat dengan segala takdir-Nya. 


Terpilihnya Jokowi dan Putranya Gibran sebagai Pemimpin Indonesia adalah Ketetapan Allah SWT.


Tahun 2014 Bapak Presiden Jokowi adalah hasil pemilu 2014, terlepas kontroversi yang ada. Inilah adalah bentuk ketetapan-Nya, ini adalah takdir bagi bangsa Indonesia dan Nusantara, apakah kita sangsi bahwa ini satu kebetulan? Tentu tidak, kenapa kita ragu-ragu untuk menerima hasil ketentuan Allah SWT atas bangsa ini?. Dari 2014 lima tahun berlalu, tahun 2019 pun Jokowi terpilih kembali sampai tahun 2024. Lanjut Pemilu 2024 - 2029 putra Bpk Jokowi menjadi Wakil Presiden yaitu masbro Gibran Rakabuming Raka. Maka Inilah ketetapan Allah SWT yang telah ditulis dalam Loh Mahdudz, lalu kenapa kita tidak ikhlas atas takdir ini?. Jangan-jangan kita punya sifat sombong, ya Allah jauhkan sifat sombong di hati kita, sebagaimana Iblis "laknatullah alaih" na'udzubillah min dzalik.


Hikmah dan Anugrah Allah SWT


Sebagaimana jawaban Allah atas pencuptaan Manusia, Allah SWT maha mengetahui apa yang direncanakan-Nya, Dia mengetahui apa-apa yang tidak diketahui mahluk-Nya.


Dunia ini pasti ada akhirnya, dan umur umat manusia pun ada masanya. Ibarat umur manusia, umur umat beriman telah memasuki umur lanjut usia. Dalam beberapa Hadis Nabi Umur tercatat adalah 1500 tahun sejak Nabi hijrah maka terhitung tahun 2055 adalah batas akhir. Sehingga kita mulai menghitung mundur waktu [pendapat al Hafiz Ibnu Hajjar Asqolani, Jalaluddin Asysyuyuti, dan Ibnu Rabah al Hambali], dan mengambil hikmah yang sedang terjadi di tengah kehidupan bangsa dan negara kita.


Jokowi, Gribran adalah ujian dan anugrah, bagimana mensikapi ujian dan anugrah bangsa Indonesia. 


Ujian Atas Ketetapan Allah SWT

Ujian agar kita tidak menentang ketentuan Allah SWT bahwa Allah SWT telah memilih presiden dan keluarga Joko Widodo dari kalangan yang jauh dari hitungan standar pikiran kita [bebet, bibit, bobot], padahal Allah SWT yang maha tahu, kita saja yang sok tahu [terutama bagi kaum sumbu pendek_red], maka dengan ujian kita kita diminta bersabar akan ketentuan ini, tidak ada kata mengujat, mencibir, menyinyir, mengolok-olok apalagi menghina. Sehingga kita tidak terjerumus kepada penghinaan kepada yang menentukan takdir yaitu Allah SWT ajja wajalla. Berikan ruang mereka atas kehidupan dan komitmennya. Sehingga kita tidak jatuh dalam kesesatan dan keseombongan kepada Allah SWT.


Angurah Besar Allah SWT


Pelajaran sangat berharga pada ketetapan Allah SWT. Keputusan - Nya pada tetetapan seorang pemimpin, bukan tergantung pilihan ulama, bukan pilihan orang pintar, bukan dari keturunan salah seorang para pahlawan, serta bukan dari banyaknya pendukung. 

Hak Allah SWT itu mutlak tunggal kepunyaan-Nya, dan siapa-siapa yang dikendaki-Nya itulah yang dipilih-Nya. Ini satu pelajaran dan anugrah kepada kita bahwa hari ini waktu tepat. Dunia sedang menunggu saat kemuculan utusan-Nya sesuai ditetapkan Allah SWT. Pelajaran anugrah besar ini atas sesuai hikmah besar pemimpin Indonesia saat ini sampai kedatangan pemimpin akhir zaman.


Hikmah Agung

Akan datangnya pemimpin akhir zaman ketika satu saat kemunculannya berasal dari kalangan orang bisa, bukan dari kalangan ulama, bukan dari kaum cendekia, bukan berasal dari trah *tercatat* dzuriat, tidak berpenampilan seperti "shaleh" [pake surban, berjubah, jenggot, banyak kelebihan]. 

Sebagaimana kehadiran Presiden dan Putranya di tengah kehidupan bangsa Indonesia kemunculanya tidak bisa dihalangi [ terpilih jadi Presiden dan Wakil], walapun para habaib, ulama berkumpul tidak memilihnya. Beliau telah ditakdir memimpin. 

Maka hikmah pelajaran ini berlaku pula pada saat Allah SWT memilih pemimpin akhir zaman. Takdir Allah SWT mutlak walapun seluruh dunia menolaknya.


Keterangan Foto : Sayyid Muhammad Qasim 


Al-Mubasyirat Tahun 2014

Takdir Yang Terakhir


Mengimani takdir "qodha dan qadar" adalah salah satu rukun iman, bila kita tidak menerima ketentuan ini, maka kita dikategorikan tidak beriman / ingkar kepada Allah SWT. Bersabar atas ketentuan akan memberikan pelajaran dan hikmah yang besar. Telah datang al- mubasyirat tahun 2014 bersamaan pula waktu Bapak Joko Widodo menjadi Presiden Indonesia, di Lahore ada Muhammad Qasim telah menyampaikan mimpi-mimpi ilahiatnya. Pelajari dengan mimpinya karena sarat dengan pelajaran yang sama dengan kehidupan kemuculan kepemimpinan di Indonesia. Pelajari dengan seksama beritanakhir zaman. Dia bukan siapa-siapa, dia bukan orang dari kalangan penting. Tetapi Allah SWT menjaganya, memilihnya sebagai penyampai mimpi ilahiat "al-mubasyirat" sebagai bagian dari kehidupan takdir dan ketentuan-Nya.


Penutup

Percaya kepada Allah telah menetapkan pemimpin Indonesia adalah ketentuan takdir-Nya. Ada hikmah atas kententuanya. Maka kita akan mendapatkan petunjuk menyongsong pemimpin akhir zaman.

Janganlah mengolok, nyinyir dan menentang kepemimpinanya karena didalamnya ada anugrah Allah yang maha merencanakan.

Selamat dan sukses Pak Jokowi, selamat datang Pak Prabowo kita menuju Takdir bersama di akhir Zaman.

Amin ya robb alamin


Wallohu a'lam bissawab


Al fakir

Via Agama
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Responsive Advertisement
- Advertisment -
Responsive Advertisement

Berita Pilihan

DPC PSII 2025 Kabupaten Bangkalan Siap Kawal Program Bupati Agar Tepat Sasaran

Redaksi APN- Juni 28, 2025 0
DPC PSII 2025 Kabupaten Bangkalan Siap Kawal Program Bupati Agar Tepat Sasaran
DPC PSII 2025 Kabupaten Bangkalan Siap Kawal Program Bupati Agar Tepat Sasaran Ketua DPC PSII 2025 Kabupaten Bangkalan Sayidi menyebut pihaknya akan kawal ket…

Berita Populer

Pergantian Ketua Fraksi PKS Disesalkan APN

Pergantian Ketua Fraksi PKS Disesalkan APN

Juni 25, 2025
Erdogan Bakal Dibunuh? Kokohnya Kekuatan AKP Partainya Erdogan Panasi Keinginan Membunuh Erdogan

Erdogan Bakal Dibunuh? Kokohnya Kekuatan AKP Partainya Erdogan Panasi Keinginan Membunuh Erdogan

Juni 21, 2025
Catatan Buat GT : Semakin Kokoh Tampil Ke Panggung Ekonomi Dunia

Catatan Buat GT : Semakin Kokoh Tampil Ke Panggung Ekonomi Dunia

Juni 26, 2025

Recent Comments

Berita Pilihan

Ketua Fraksi PKS Kab PPU Kalimantan 2019-2024 Dan Kepala Dinkes Kaltim Temui Sayyid Muhammad Qasim

Ketua Fraksi PKS Kab PPU Kalimantan 2019-2024 Dan Kepala Dinkes Kaltim Temui Sayyid Muhammad Qasim

Oktober 11, 2024
Komandan Pengawas Barisan Yang Menjaga Sekitar Kita, Go A Head Tim Pengawas Intelejen DPR-RI!

Komandan Pengawas Barisan Yang Menjaga Sekitar Kita, Go A Head Tim Pengawas Intelejen DPR-RI!

Desember 05, 2024
Banteng Pusing, Kunjungan Prabowo Kejutkan 2 Kandang PDIP Di Pilkada, Dari Bali Lanjut Temui Jokowi Di Solo

Banteng Pusing, Kunjungan Prabowo Kejutkan 2 Kandang PDIP Di Pilkada, Dari Bali Lanjut Temui Jokowi Di Solo

November 04, 2024

Trending News

Pergantian Ketua Fraksi PKS Disesalkan APN

Pergantian Ketua Fraksi PKS Disesalkan APN

Juni 25, 2025
Erdogan Bakal Dibunuh? Kokohnya Kekuatan AKP Partainya Erdogan Panasi Keinginan Membunuh Erdogan

Erdogan Bakal Dibunuh? Kokohnya Kekuatan AKP Partainya Erdogan Panasi Keinginan Membunuh Erdogan

Juni 21, 2025
Catatan Buat GT : Semakin Kokoh Tampil Ke Panggung Ekonomi Dunia

Catatan Buat GT : Semakin Kokoh Tampil Ke Panggung Ekonomi Dunia

Juni 26, 2025
Amas Persada News

About Us

Amas Persada News Menyajikan Berita Akurat dan Terpercaya, Enak dibaca dan Mendobrak Fakta

Contact us: amaspersadanews@gmail.com

Follow Us

© Copyright Amas Persada News 2024 apn
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Sanggah/Jawab
  • Iklan
  • Syarat dan Ketentuan
  • Kontak