Al-Mahdi Yang Kita Tunggu Adalah Yang Memerangi Syirik Moderm Dikalangan Ummat Islam
"AL MAHDI YANG BAGAIMANA YANG KALIAN TUNGGU?"
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
بسم الله الرحمن الرحيم
1. Pertama-tama, PAHAMILAH terlebih dulu bahwa TIDAK ADA SEORANGPUN yang BENAR SEPENUHNYA tentang SEMUA PENDAPATNYA.
Saya ulang, TIDAK ADA SEORANGPUN YANG SELALU BENAR SEPENUHNYA TENTANG SEMUA PENDAPATNYA! Baik itu Ulama, Syekh, Ilmuwan atau SIAPAPUN orangnya.
Tidak terkecuali bahkan seorang Nabi Muhammad SAW sekalipun!
Anda tidak percaya?
Jika Anda tidak percaya, baik, silahkan baca ayat berikut,
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
مَا كَا نَ لِنَبِيٍّ اَنْ يَّكُوْنَ لَهٗۤ اَسْرٰى حَتّٰى يُثْخِنَ فِى الْاَ رْضِ ۗ تُرِيْدُوْنَ عَرَضَ الدُّنْيَا ۖ وَا للّٰهُ يُرِيْدُ الْاٰ خِرَةَ ۗ وَا للّٰهُ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ
"Tidaklah pantas, bagi seorang nabi mempunyai tawanan sebelum dia dapat melumpuhkan musuhnya di Bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawi sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu). Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana."
(QS. Al-Anfal 8: Ayat 67)
لَوْلَا كِتٰبٌ مِّنَ اللّٰهِ سَبَقَ لَمَسَّكُمْ فِيْمَاۤ اَخَذْتُمْ عَذَا بٌ عَظِيْمٌ
"Sekiranya tidak ada ketetapan terdahulu dari Allah, niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar karena (tebusan) yang kamu ambil."
(QS. Al-Anfal 8: Ayat 68)
Silahkan baca Asbabun Nuzul dua ayat tersebut agar lebih jelas. Atau jika Anda malas untuk mencarinya, maka ringkasnya adalah begini, "Rasulullah SAW dan semua sahabat (kecuali Umar RA) sepakat untuk mengambil uang tebusan dari musuh yang mereka tawan saat itu. Tapi Umar RA berpendapat sebaiknya nanti dulu setelah perang usai dan kemenangan sudah jelas ditangan kaum muslimin. Hingga turunlah dua ayat diatas untuk membenarkan pendapat Umar RA hingga Rasulullah SAW bersabda, 'seandainya ALLAH menghukum kita atas hal ini, niscaya hanya Umar lah yang selamat'."
Apa makna dari semua ini?
Ini menunjukkan bahwa ALLAH adalah Al-Haq (Yang Maha Benar) dan hanya DIA satu-satunya Pemilik Kebenaran Yang PASTI SELALU BENAR!
Memangnya apa yang kita tau kalau bukan karena ALLAH memberitahu kita baik itu melalui Wahyu yang ALLAH berikan lewat para Nabi, maupun melalui ilham-ilham tertentu pada manusia tertentu dengan cara-cara tertentu yang ALLAH Kehendaki diluar nalar manusia. Lalu kemudian pengetahuan itu tersebar dengan cara tertentu.
Semua Ilmu adalah milik ALLAH, dan segala sesuatu adalah milik-Nya.
Maka semua Kebenaran adalah Milik ALLAH, dan DIA adalah yang menyampaikan Kebenaran itu melalui "SIAPAPUN" yang DIA Kehendaki.
Semua Kebenaran yang keluar melalui Rasulullah SAW dan SELURUH Para Nabi 'alayhimassalam tidak lain adalah SEMATA-MATA KARENA BIMBINGAN ALLAH LANGSUNG ATAS MEREKA.
Itu poin pertama yang harus kita pahami bersama.
2. Yang kedua, SADARILAH bahwa kita semua itu BODOH, tidak sempurna, TIDAK TAU SEGALANYA, TIDAK PAHAM SEGALA HAL, dan SUDAH PASTI banyak salahnya, ada kekurangannya, kelemahan berpikirnya dan lain sebagainya.
Jika sudah demikian, lalu pantaskah kita MENGIRA bahwa Sang Pemilik Kebenaran akan mengirim "Utusan" yangmana apa yang utusan tersebut sampaikan harus sesuai dengan "Selera" kita, dan harus sesuai dengan pemahaman kita?
Dan jika apa yang disampaikan oleh Utusan tersebut tidak sesuai dengan pemahaman "DANGKAL" kita, maka kita akan menolaknya??
Bukankah itu berarti bahwa kita sama saja dengan menganggap bahwa ukuran kebenaran adalah PEMAHAMAN DANGKAL KITA???
Alangkah angkuh dan sombongnya manusia yang selalu menjadikan PEMAHAMANNYA sebagai tolak ukur kebenaran. Padahal ALLAH lah Sang Pemilik Kebenaran dan satu-satunya yang SELALU BENAR.
Maka buanglah jauh-jauh sifat tersebut agar tidak menjadi penghalang bagi dirimu untuk menemukan YANG LEBIH BENAR DARI APA YANG KAU ANGGAP BENAR SELAMA INI.
Jika tidak, maka engkau akan terhenti pada tingkatan pengetahuanmu saat ini dan selamanya tidak akan berkembang.
Jadi silahkan kaji dalam-dalam semua Mimpi-mimpi Muhammad Qasim terlebih dulu sebelum menyimpulkan.
Jangan terburu-buru, dan buanglah rasa fanatik golongan dan sifat merasa paling benar agar hidayah bisa masuk.
_____________________________
_____________________________
Sekarang kita bergeser pada topik Al Mahdi.
Sekali lagi kami ingatkan, Al Mahdi berarti "Orang Yang Mendapat Petunjuk".
Petunjuk tersebut tentunya ia HARUS dapatkan LANGSUNG dari ALLAH. Karena jika ia memperoleh petunjuk tersebut melalui perantara manusia atau katakanlah dengan cara berguru dan yang semisalnya, maka PERSELISIHAN dan PERBEDAAN PENDAPAT diantara kita (umat Islam) TIDAK AKAN ADA AKHIRNYA.
Mengapa?
Sebab pendapat seorang manusia akan terus dibantah oleh manusia lainnya dan ini akan terus berlanjut tanpa kesudahan.
Ini adalah sifat manusia yang cenderung memiliki ego dan arogansi untuk terus mempertahankan pendapatnya.
Lalu bagaimana Al Mahdi dapat menyelesaikan semua perbedaan pendapat tersebut?
Jawabannya adalah,
[MIMPI YANG DIPERLIHATKAN OLEH ALLAH PADA AL MAHDI ADALAH SATU-SATUNYA SOLUSI]
Mengapa harus melalui mimpi?
Karena mimpi adalah SATU-SATUNYA UNSUR KENABIAN YANG MASIH TERSISA!
Pesan TERAKHIR dari Rasulullah SAW, menjelang wafat nya; dari Abdullah bin Abbas dia berkata: "Rasulullah SAW suatu saat menyingkap tirai, dan kepalanya dililit (diperban) dengan kain karena sakit -yang akhirnya menyebabkan beliau meninggal dunia- lalu beliau SAW bersabda: 'Ya Allah, telah kusampaikan -tiga kali-, sesungguhnya TIDAK TERSISA lagi KABAR KE-NABI-AN (Petunjuk) KECUALI MIMPI yang benar, yakni mimpi yang dilihat SEORANG muslim atau diperlihatkan kepada SEORANG hamba.'' [HR Ibn Majah & Nasai, Sahih]
Rasulullah SAW juga bersabda, “Tidak tersisa dari kenabian, kecuali Al-Mubasysyirat (Kabar Gembira & Peringatan-peringatan).”
Mereka bertanya, “Apa itu Al-Mubasysyirat?”
Rasulullah SAW menjawab,“ MIMPI yang BAIK dan BENAR.” (HR. Bukhari, Sahih)
Al Mahdi bukan Nabi, tapi disisi lain Rasulullah SAW sudah menjelaskan dalam banyak hadits shohih nya bahwa Al Mahdi itu sifatnya "DIUTUS" oleh ALLAH SWT.
Sebagai contoh,
Dan darinya (Abu Sa’id) Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أُبَشِّرُكُمْ بِالْمَهْدِيِّ؛ يُبْعَثُ عَلَـى اخْتِلاَفٍ مِنَ النَّاسِ وَزَلاَزِلَ، فَيَمْلأُ اْلأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلاً كَمَا مُلِئَتْ جُوْرًا وَظُلْمًا، يُرْضِـى عَنْهُ سَاكِنُ السَّمَاءِ وَسَاكِنُ اْلأَرْضِ، يَقْسِمُ الْمَالَ صِحَاحًا....
‘Aku berikan kabar gembira kepada kalian dengan al-Mahdi, yang DIUTUS saat manusia BERSELISIH dengan banyaknya keguncangan. Dia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana telah dipenuhi dengan kelaliman dan kezhaliman sebelumnya. Penduduk langit dan penduduk bumi meridhainya, ia akan membagikan harta dengan cara shihaah (merata)....’ (HR. Ahmad, Tirmidzi dan lainnya, SHOHIH)
Al Mahdi haruslah orang yang akan MENENGAHI PERSELISIHAN diantara umat Islam. Al Mahdi akan memperjelas hukum-hukum yang tidak jelas. Ia akan meluruskan yang bengkok dan menyatukan yang terpisah (terpecah-pecah menjadi kelompok-kelompok).
Sebagaimana yang bisa kita lihat sendiri saat ini, umat Islam telah TERPECAH BELAH menjadi banyak golongan (firqoh atau apapun sebutannya).
Masing-masing golongan menganggap bahwa merekalah yang paling benar.
Masing-masing kelompok bersikukuh bahwa Ulama mereka dan guru dari kalangan merekalah yang paling benar dan seterusnya.
Pernahkah terpikir oleh Anda bagaimana Al Mahdi akan menyelesaikan semua perbedaan pendapat YANG TIDAK BERKESUDAHAN itu, dan menengahi semua perbedaan yang ada di antara umat Islam?
Apakah menurut Anda Al Mahdi akan menengahi kita dengan mengatakan, "MENURUT YANG SAYA PELAJARI DARI GURU SAYA, yang benar adalah begini, alasannya begini, dan seterusnya"?
Seperti itukah menurut Anda?
Kami yakin 1000% jika begitulah cara dakwah Al Mahdi maka dia akan mendapatkan jawaban-jawaban (bantahan) seperti ini, "TIDAK BISA DITERIMA! GURU KAMI si Anu berkata begini, alasannya begini, dalilnya begini...." dan seterusnya.
Anda tau kenapa?
Karena yang namanya mengandalkan pendapat guru AKAN SELAMANYA mendapat bantahan dari pendapat guru yang lain.
Jadi tidak mungkin seorang Al Mahdi adalah seseorang yang berargumen dengan berpatokan pada pendapat manusia (semisal Syekh, Ustadz, Guru dan yang semacamnya).
Al Mahdi haruslah seseorang yang dibimbing langsung oleh ALLAH Tuhan Semesta Alam.
Al Mahdi akan berhujjah langsung dengan membawa Nama ALLAH. Apapun yang Al Mahdi sampaikan adalah apa yang IA TERIMA LANGSUNG DARI ALLAH SWT.
Mengapa harus demikian?
Silahkan baca ulang poin 1 dan 2 diatas.
_____________________________
_____________________________
Islam memang telah sempurna,
namun sadarilah, kesempurnaan itu telah memudar seiring berjalannya waktu.
Itulah mengapa Rasulullah SAW pernah mengatakan bahwa,
- tidak akan tersisa dari Al-Qur'an selain tulisannya,
- Islam awalnya asing dan akan kembali asing,
- mesjid kalian megah tapi kosong dari hidayah,
- sungguh kalian akan mengikuti 'suatu kaum' sejengkal demi sejengkal hingga ketika mereka masuk lubang biawak niscaya kalian pun akan mengikutinya,
- umatku akan terpecah menjadi 73 golongan. Semuanya di neraka kecuali 1 golongan saja,
- dan masih banyak lagi yang semisalnya.
Lalu apa arti semua itu?
Ini tidak lain bahwa bukan Islam nya yang sudah tidak sempurna melainkan karena kita lah yang SUDAH RUSAK!
Dan mirisnya pada saat yang sama, kita yang sudah rusak ini semuanya malah merasa paling benar.
Perhatikanlah para Ulama kita hari ini. Yang satu sibuk membahas satu Bab tertentu saja sementara yang lainnya sibuk pada satu Bab tertentu lainnya.
Saya tidak sedang mengatakan bahwa mereka tidak baik. Tapi yang coba saya sampaikan adalah,
apakah menurut Anda tidak ada poin yang terlewat dari pembahasan mereka?
Bagaimana jika apa yang mereka lewatkan justru adalah poin terpenting dari ajaran Islam itu sendiri??
Pernahkah Anda memikirkan hal itu?
Itulah mengapa Al Mahdi diperlukan. Yaitu seorang yang menerima petunjuk langsung dari ALLAH untuk mengingatkan kita tentang POIN-POIN YANG TERABAIKAN.
Maka jangan heran ketika Al Mahdi muncul ia akan ditolak! Karena Al Mahdi akan TERDENGAR ASING (seperti yang Rasulullah wanti-wanti).
Yang sebenarnya bukan karena apa yang disampaikan Al Mahdi yang asing, melainkan karena kita sendirilah yang lalai, lupa, dan bahkan mungkin mengabaikannya.
AL MAHDI TIDAK AKAN MENGADA-ADA!
Apa yang ia sampaikan PASTI DAPAT DITEMUKAN PENJELASANNYA DALAM AL-QUR'AN DAN HADITS (Jika kita dengan sungguh-sungguh mau mencarinya).
Jadi apapun yang ia sampaikan, tentulah itu semata-mata apa yang ia dapatkan LANGSUNG DARI ALLAH SWT.
Perlu dicatat bahwa Al Mahdi sudah barang tentu adalah seorang Mujaddid (Pembaharu). Jadi jangan heran bila Anda mendengar sesuatu yang SEOLAH-OLAH SESUATU YANG BARU dari dirinya.
Hakikatnya itu BUKANLAH SEBUAH HUKUM YANG BARU melainkan karena perkaranya lah yang baru. Dasar-dasar hukum dari apa yang ia sampaikan sudah pasti ada dalam Al-Qur'an dan Hadits, dan ia hanya akan mempertegas saja.
Kita tentu sudah sama-sama tahu bahwa pada setiap 100 tahun ALLAH akan munculkan seorang Mujaddid untuk Memperbarui (MEMPERBAIKI) Islam ini.
CONTOH;
Muhammad Qasim mengatakan bahwa dalam mimpi-mimpinya ALLAH menjelaskan bahwa ternyata menonton film yang didalamnya terdapat Tuhan-tuhan palsu adalah SYIRIK.
Anda jangan mengatakan bahwa Qasim sesat, mengada-ada, bawa hukum baru seolah-olah hukum dan syariat Islam belum sempurna dan lain sebagainya.
Sebab,
Coba jelaskan, sejak kapan televisi ada?
Apakah di zaman Nabi sudah ada televisi yang mempertontonkan Tuhan-tuhan palsu??
Jangankan di zaman Nabi, bahkan televisi belum ada di zaman Para Sahabat, Tabi'in, Tabi'ut Tabi'in dan ribuan tahun setelah itu.
Televisi baru muncul pada abad 19 (tepatnya pada tahun 1925) yang berarti belum sampai 100 tahun.
Lalu bagaimana mungkin Rasulullah SAW sudah menentukan hukum menonton film yang didalamnya terdapat Tuhan-tuhan palsu adalah SYIRIK sementara pada saat itu televisi belum ada?
Bisa-bisa Para Sahabat Radhiyallahu 'Anhum geger otak berjamaah jika mereka mendengar nama "Televisi" kala itu (karena terdengar aneh bagi mereka).
Maka dari itu jelaslah bahwa dasar-dasar hukumnya lah yang telah ALLAH tetapkan melalui Rasulullah SAW saat beliau masih hidup, dan selanjutnya tergantung Kebijaksanaan ALLAH untuk MEMPERJELAS hukum-hukum atas perkara-perkara baru SEIRING KEMAJUAN ZAMAN dengan cara-cara yang ALLAH Kehendaki (Terserah ALLAH dengan cara apa dia hendak memperjelas hukum-hukum tersebut kepada Para Mujaddid setiap 100 tahun. Entah itu dengan mengilhami mereka melalui mimpi, kecerdasan, atau dengan cara-cara yang DILUAR NALAR manusia).
Sungguh jelas bahwa ciri-ciri Al Mahdi ada pada sosok Muhammad Qasim itu sendiri. Namun sayangnya kebanyakan manusia malah menertawakan dan meremehkannya.
Jangan tertawa ketika dia mengatakan bahwa gambar ikan pada kaleng sarden adalah termasuk syirik.
Dia tidak mengada-ada dan dia tidak sedang membuat-buat hukum baru.
Dia HANYA MEMPERJELAS DAN SEMUA ITU ADA LANDASANNYA DALAM AL-QUR'AN DAN HADITS.
Dan dia hanya menyampaikan apa yang ia dapatkan LANGSUNG DARI ALLAH SWT melalui mimpi-mimpinya.
Bagaimana bisa gambar ikan pada kaleng sarden adalah termasuk syirik?
Pertama, hukum asal menggambar makhluk bernyawa adalah dilarang (haram).
Kedua, siksaan ALLAH paling berat pada hari kiamat adalah bagi tukang gambar.
Ketiga, dosa terbesar adalah syirik,
Coba hubungkan ketiga poin tersebut. Bukankah itu berarti bahwa gambar jatuh pada syirik?
Sebab disana dijelaskan bahwa tukang gambar mendapatkan siksaan paling berat di hari kiamat. Siksaan paling berat tentunya diberikan kepada orang yang melakukan pelanggaran (dosa) paling besar. Sementara itu, dosa besar sendiri tidak lain adalah syirik.
Jadi bukankah itu berarti bahwa perbuatan menggambar makhluk bernyawa tersebut adalah termasuk syirik?
Bukankah begitu menurut Anda??
Ini bukan cocokologi melainkan karena memang cocok, sesuai dan MASUK AKAL!
ALLAH telah memberikan kita AKAL untuk dapat berpikir sehingga kita bisa menerima dan mengakui kebenaran yang Muhammad Qasim sampaikan. (Silahkan baca tulisan kami yang berjudul "Mengenali Syirik Secara Matematis Berdasarkan Dalil-dalil yang Ada" disini https://www.facebook.com/100052218844201/posts/401307331619892/
agar lebih jelas)
Jadi jangan katakan bahwa Muhammad Qasim telah membawa hukum-hukum baru.
Yang baru adalah zamannya. Di zaman serba canggih dan modern ini banyak perkara baru yang hukumnya tidak jelas dan para Ulama sendiri berbeda-beda pendapat tentangnya.
Itulah mengapa Al Mahdi DIPERLUKAN!!!
Yaitu untuk memperjelas segala sesuatu dengan apa yang ia terima langsung dari ALLAH SWT.
Jadi jangan berpikir bahwa seorang Al Mahdi akan berdebat dengan pemahaman pribadinya yang kemudian dengan pemahaman pribadinya tersebut ia akan mampu menyatukan seluruh kaum muslimin di seluruh dunia.
Silahkan baca tulisan kami yang berjudul "Al Mahdi Menegakkan Khilafah?" pada link berikut https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=251524743240661&id=100051494117950
agar semakin terlihat jelas bagaimana sebenarnya cara Al Mahdi menyatukan seluruh kaum muslimin dibawah satu Panji.
InsyaAllah dengan membaca tulisan tersebut akan semakin memperjelas bagi mereka yang mau membuka mata bahwa Al Mahdi itu sendiri tidak lain adalah Muhammad Qasim.
___________________________
___________________________
Pada hakikatnya, akan dapat ditemukan Ulama-ulama yang pendapatnya sejalan dengan apa-apa yang Muhammad Qasim sampaikan.
Sebagai contoh, Muhammad Qasim mengatakan bahwa memajang foto maupun gambar makhluk bernyawa yang tidak perlu hukumnya adalah syirik.
Disisi lain, Buya Yahya dalam salah satu ceramahnya pernah menyampaikan tentang perbedaan pendapat ulama tentang hukum memajang foto maupun gambar tersebut. Tonton videonya disini https://youtu.be/NkBk2R4S08M
Apa yang Buya Yahya sampaikan dalam video tersebut jelas menunjukkan bahwa Para Ulama sendiri berbeda-beda pendapat tentangnya.
Dengan kata lain, ini membuktikan bahwa tidak semua ulama selalu sepakat dengan satu hukum atas perkara tertentu sehingga menyebabkan hukum itu bisa disebut "zona abu-abu". Inilah yang kemudian menjadi bahan perdebatan tak berkesudahan hingga akhirnya kita hidup diatas hukum-hukum penuh ketidakjelasan disebabkan tidak ditemukannya kesepakatan bersama diantara para Ulama kita sendiri.
Lalu adakah jaminan bahwa pendapat ulama A adalah yang benar sementara ulama B sudah pasti salah?
Tentu jawabannya adalah ALLAH lah yang lebih tau.
Lalu siapakah sosok yang akan MENEGASKAN tentang hukum sebenarnya dari apa yang mereka perselisihkan tersebut?
Tentulah hanya Al Mahdi yang akan bisa MENEGASKAN tentang hukum-hukum tersebut dengan apa yang ia terima langsung dari ALLAH.
Disinilah kita akan diuji dengan kehadiran Al Mahdi. "UJIAN YANG SANGAT BERAT."
Jumlah yang banyak tidak akan menjadi ukuran kebenaran. Meskipun 99 ulama mengatakan bahwa hukum memajang foto adalah halal, sementara hanya 1 ulama yang mengatakan bahwa itu haram, maka pendapat 1 Ulama tersebut bisa jadi adalah yang benar sementara 99 lainnya adalah salah. Begitu juga sebaliknya.
Dan perlu kita garis bawahi bahwa, "MENGHALALKAN APA YANG DIHARAMKAN OLEH ALLAH HUKUMNYA ADALAH SYIRIK!" Dan begitu juga sebaliknya.
Apakah Anda pernah mendengar ada ulama yang berkata seperti itu?
Jika belum, silahkan simak pernyataan Syekh Imran Hussein berikut https://youtu.be/NkBk2R4S08M
Apakah menurut Anda Syekh Imran Hussein hanya asal bicara tanpa landasan ilmu?
Tentu saja beliau tidak hanya asal bicara melainkan semua itu dapat ditemukan landasannya dalam Al-Qur'an dan Hadits. Silahkan tonton video tersebut dan lakukan penelitian sendiri jika Anda belum puas.
Maka jika hukum asal menggambar makhluk bernyawa adalah haram, dan memajangnya juga telah dilarang oleh Rasulullah SAW dalam berbagai Hadits shohih nya, lalu kemudian hari ini kita terbiasa dengan gambar-gambar tersebut alias telah menghalalkannya, BUKANKAH ITU BERARTI BAHWA KITA TELAH MENGHALALKAN APA YANG DIHARAMKAN OLEH ALLAH DAN RASUL-NYA?
DAN BUKANKAH ITU BERARTI BAHWA KITA TELAH MELAKUKAN SYIRIK??
Renungkanlah itu.
Lalu apa arti dari semua ini?
Ini jelas menunjukkan bahwa Islam memang sudah sempurna dan APAPUN YANG MUHAMMAD QASIM SAMPAIKAN PASTI AKAN DAPAT DITEMUKAN JUGA ULAMA YANG SEPENDAPAT DENGAN APA YANG IA SAMPAIKAN.
Yang artinya adalah, Muhammad Qasim tidaklah mengada-ada dan tidak pula ia membawa hukum-hukum baru.
Dia tidak lain adalah sebagai sosok yang akan menjadi patokan utama dalam MENEGASKAN HUKUM-HUKUM TERSEBUT.
Kita akan berpatokan kepada petunjuk yang ALLAH berikan lewat Al Mahdi.
Karena sebagaimana yang kami sebutkan di atas, TIDAK SEORANGPUN YANG SELALU BENAR ATAS SEMUA PENDAPATNYA!
Hanya ALLAH lah yang selalu Benar karena DIA MAHA BENAR, dan DIA mengutus Al Mahdi untuk memperbaiki semua yang telah rusak itu, dan menengahi semua perbedaan pendapat diantara kita.
Al Mahdi hanyalah manusia biasa yang dibimbing secara bertahap (Silahkan baca tulisan kami yang berjudul, "Al Mahdi Di Islah Secara Bertahap dan Bukan Hanya Dalam Satu Malam" https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=272564604494166&id=100052218844201 ).
Jadi jangan harap jika Al Mahdi akan berdebat seperti halnya kita berdebat.
Artinya, dia hanya akan menyampaikan apa yang ia terima langsung dari ALLAH saja. Selebihnya adalah menjadi tugas kita UNTUK MENGUKUR DAN MENGUJI SEMUA YANG IA SAMPAIKAN APAKAH ITU SEJALAN DENGAN AL-QUR'AN DAN HADITS, ATAU JUSTRU SEBALIKNYA.
Saat semua yang ia sampaikan terbukti dan teruji kebenarannya, maka disitulah umat Islam akan membaiat paksa dirinya.
Maka Al Mahdi seperti apakah yang kalian tunggu?
Masihkah Anda berpikir bahwa Al Mahdi akan berdakwah sesuai selera Anda??
Lalu kemudian menolaknya dikarenakan apa yang dia sampaikan tidak sesuai dengan pemahaman kita selama ini???
Pikirkanlah itu.
_____________________________
Dan ketika Para Nabi sendiri selalu mengawali dakwah mereka dengan Tauhid dan memberantas segala bentuk syirik, maka seorang Al Mahdi juga SUDAH PASTI AKAN MENGAWALI DAKWAHNYA DENGAN CARA YANG SAMA.
Mengapa dakwah tentang Tauhid dan memberantas segala bentuk kesyirikan adalah hal pertama yang SELALU dilakukan oleh Para Nabi dan begitu juga dengan apa yang dilakukan oleh Al Mahdi?
Temukan jawabannya disini https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=497360222014602&id=100052218844201
Ini persis seperti apa yang sedang dilakukan oleh Muhammad Qasim saat ini yaitu memberantas segala bentuk kesyirikan agar pertolongan Allah SWT segera datang.
Maka hindarilah sebelum tiba hari dimana penyesalan sudah tidak berguna.
Jazakumullah khair
Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita diatas Kebenaran, Aamiin.
#MuhammadQasimDreams
#AlMahdiIsHereNow
Posting Komentar